Medan (Antaranews Sumut) - Petani di Desa Sukajadi, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara panen padi varietas Hibrida "Gold Buyer", seluas 2 hektare dan sangat membanggakan bagi Kelompok Tani Karya di daerah itu.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumut Dr Khadijah El Ramija Lubis, di Medan, Minggu, mengatakan panen padi di Desa Sukajadi itu, sudah dilakukan sejak awal Januari 2018, seluas 250 hektare.

Panen padi varietas Hibrida itu, menurut dia, mampu menghasilkan sebanyak 9 hingga 10 ton per hektare.,

"Petani diharapkan tetap menggunakan varietas Hibrida itu, karena dapat berfungsi untuk memutus rantai hama penyakit pada tanaman padi," ujar Khadijah.

Ia menyebutkan, penggunaan varietas unggul Balitbangtan juga dapat meningkatkan  produksi dan produktivitas.

"Selain itu, penerapan sistem tanam Jajar legowo 2:1 dapat memberikan kemudahan petani dalam memelihara tanaman, dan penyerapan cahaya matahari dapat diterima secara optimal," jelas Kepala BPTP Sumut itu. 

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Karya, Hasim, mengatakan mereka sangat berminat untuk menanam dan mengembangkan varietas baru Balitbangtan Sumut.

Sehubungan itu, ia berharap bantuan BPTP Sumut agar dapat memfasilitasi ketersediaan benih unggul Balitbangtan tersebut.

   Sementara, Koordinator Penyuluh Kecamatan Hinai, Baihaqi, berharap panen padi tersebut dapat menyediakan beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Hinai.

Pasokan beras petani tersebut, menurut dia, diperkirakan cukup dan sekaligus dapat membuat harga beras yang beredar relatif stabil. 

"Harga rata-rata gabah panen Rp4.700 hingga Rp4.800 per kg, sedangkan harga gabah kering giling berkisar Rp5.200 hingga Rp5.400," katanya.

Pewarta: Munawar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018