Medan (Antaranews Sumut) - Panen padi "jarwo super" milik Kelompok Tani Sepakat, Desa Nambiki, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hasilnya sangat memuaskan mencapai 9,7 ton per hektare.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumut Dr Khadijah El Ramija Lubis, di Medan, Selasa, mengatakan biasanya petani hanya mendapatkan hasil panen 6 ton per hektare.

Panen padi tersebut, menurut dia, seluas 3,5 hektare diatas tanah 20 hektare dengan menggunakan varietas Inpari 32.

"Teknologi Jajar Legowo (Jarwo) Super adalah teknologi budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanam jajar legowo 2:1,"ujar Khadijah.

Ia menyebutkan, Teknologi Jarwo Super ini dihasilkan oleh Balitbangtan setelah melalui penelitian dan pengkajian pada berbagai lokasi di Indonesia.

Terbukti dapat mendongkrak produktivitas padi di atas 40 persen, komponen teknologi Jarwo Super yang harus diterapkan secara optimal, yaitu Varietas Unggul Baru (VUB) potensi hasil tinggi, Biodekomposer,

diberikan pada saat pengolahan tanah.

Kemudian, Pupuk hayati sebagai seed treatment dan pemupukan berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan rekomendasi.

Penggunaan alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam (jarwo transplanter) dan panen (combine harvester).

"Selain penggunaan varietas unggul, Inpari 32, unsur penting lain Jarwo super yaitu Hayati dan Mekanisasi," kata Kepala BPTP Sumut.

Sementara itu, Ketua Poktan Sepakat, Amir Tarigan mengatakan, petani sangat senang dengan hasil panen padi tersebut.

"Kegiatan Jarwo super yang dikawal BPTP Sumut nyata hasilnya dan sangat bermanfaat bagi petani," kata Amir.


Pewarta: Munawar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018