Medan  (Antaranews Sumut) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sumatera Utara minta kepolisian agar mengusut tuntas mi yang diduga penyebab keracunan makanan puluhan warga Kelurahan Pertapahan, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang.

"Makanan mi yang menyebabkan dirawatnya warga di rumah sakit, harus tetap diselidiki dan tidak boleh dibiarkan," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik, di Medan, Sabtu.

Kasus keracunan makanan yang dialami warga, menurut dia, sudah sering terjadi di beberapa daerah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

"Kasus yang merugikan masyarakat harus diproses secara hukum, sehingga dapat membuat efek jera bagi pembuat mi yang telah meresahkan," ujar Abubakar.

Ia mengatakan, perusahaan pembuatan mi tersebut, harus diperiksa apakah menggunakan pengawet makanan terbuat dari bahan kimiawi yang dapat merugikan kesehatan.

Karena, ketika warga tersebut mengonsumsi makanan mi rebus, saat acara perwiritan mengalami muntah-muntah, sakit perut, kepala pusing, dan terpaksa harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Deliserdang.

"Peristiwa itu, juga sangat membahayakan dan dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa," ucapnya.

Abubakar menyebutkan, pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang harus turun ke lapangan untuk meneliti mi tersebut.

Sebab, mi yang diperjual belikan di Daerah Deliserang, diduga menggunakan bahan pengawet makanan berupa "formalin" dan hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Jadi, bahan kimiawi tersebut, dapat mengakibatkan terjadinya penyakit ginjal dan beberapa penyakit lainnya dan harus dihindari," kata Ketua YLKI Sumut.

Sebelumnya, sebanyak 84 warga Kelurahan Pertapahan, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang,Sumatera Utara, diduga keracunan setelah memakan mi rebus pada acara perwiritan, Minggu (14/1).

Sebanyak 9 warga dirawat di RSU Deliserdang, RS Granmedistra, klinik dan berobat jalan di rumah korban masing-masing.

Bahkan, pihak Kelurahan Pertapahan mendirikan posko kesehatan untuk melayani warga yang mengalami keracunan makanan.

Jumlah warga yang mengalami keracunan, saat ini sudah terdata 84 orang dan diperkirakan bisa saja bertambah.***4***

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018