Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Posisi pengawas pemilihan umum mulai dari pusat hingga lapisan terbawah sangat strategis. Tanpa pengawasan yang baik, pelaksanaan pemilihan juga tidak baik. Untuk itu seorang pengawas harus mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Drs Dwi Prantara MM pada pelantikan Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) se-Labura di salah satu hotel di Aekkanopan, Kamis.

"Kedudukan panwaslu sangat strategis dan penting," katanya.

Karenanya, kepada PPL yang dilantik diharapkan mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Namun untuk kelancaran tugas, seorang pengawas harus mampu menjalin sinergitas dengan komponen lain seperti kepolisian.

"Jangan takut melaksanakan tugas. Tapi jangan kepedean. Karena tegas itu bukan berarti kaku," kata Ketua DPD Partai NasDem Labura dalam acara yang dilaksanakan Panitia Pemilihan Umum (Panwaslu) Labura tersebut.

Dirinya menyebutkan pernah berpikiran mengapa pemilu dilaksanakan karena menghabiskan duit banyak. Panwaslu dibentuk juga memakai duit. Kalau dibangunkan jalan kan sudah bisa bagus, katanya.

"Saya pernah punya pikiran seperti itu. Ternyata saya salah. Kenapa? Karena negara kita menganut faham demokrasi dan kekuasaan ada di tangan rakyat. Tapi tak mungkin yang 200 juta orang memimpin negara ini," bebernya.

Untuk itu, dilaksanakanlah pemilihan. Agar pemilihan berlangsung baik, perlu dibentuk pengawas. Jika pemilihan dilaksanakan dengan baik, maka pemimpin yang dipilih juga baik. Pemimpin yang baik akan membawa masyarakat dalam kedamaian, keadilan dan kesejahteraan.

"Ciri pemimpin yang baik itu bukan mancung hidungnya. Putih kulitnya. Tapi orang yang mampu membawa yang dipimpinnya dalam kedamaian, keadilan dan kesejahteraan," sebutnya dalam acara yang dihadiri Ketua Panwaslu Rudi Aspizar dan anggota, Ketua DPRD, pejabat Polri/TNI dan undangan lain.


Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018