Kotapinang (Antaranews Sumut) - Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu Selatan Syahdian Purba mendorong pemerintah daerah megantisipasi kerusakan tanah dan lingkungan akibat tanaman kelapa sawit dan penggunaan pupuk kimia.

Hal ini menjadi pandangan Syahdian Purba dalam menilai Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai daerah yang memiliki areal perkebunan kelapa sawit yang cukup luas di Indonesia, Kamis di Kotapinang.

Dia mengatakan, sebagian besar perusahaan perkebunan kelapa sawit di Labuhanbatu Selatan masih menggunakan pupuk kimia dalam memaksimalkan hasil produksi.

Sementara, upaya untuk pelestarian lingkungan belum dilakukan perusahaan secara maksimal. Jika tidak diantisipasi maka akan mengalami kerusakan parah.

"Sekarang saja kerusakan lingkungan itu mulai terlihat, seperti tanah yang mulai gersang, sungai semakin surut dan tangkapan air mulai mengering. Jika dibiarkan terus menerus ini akan sangat berbahaya," katanya.

Baca : Pemerintah daerah imbau PKS

Syahdian mendesak pemerintah daerah memperketat pengawasan terhadap penggunaan pupuk kimia dan menekankan kepada perusahaan untuk melakukan langkah-langkah pelestarian lingkungan.

Menurut Ketua DPC Gerindra Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini, dirinya merasa bangga karena daerahnya memiliki industri kelapa sawit yang cukup besar, yakni sekira 75 persen kawasannya merupakan perkebunan kelapa sawit. 

Namun pemerintah harus mulai mengantisipasi kerusakan lingkungan yang kemungkinan terjadi.

Banyak perusahaan perkebunan di daerah ini yang sudah memiliki sertifikasi ISO, RSPO, bahkan mungkin ISPO. Apalagi, sebagian perkebunan kelapa sawit di daerah ini sudah memasuki generasi ketiga.

Semestinya, ujar Syahdian penggunaan pupuk kimia dan upaya pelestarian lingkungan menjadi indikator penting dalam sertifikasi. Namun, dalam praktiknya perusahaan justru terkesan mengabaikan permasalahan itu.

Banyak kelalaian yang terjadi dalam sistem pengelolaan limbah pabrik kelapa sawit, sehingga kerap mencemari sungai dan lingkungan sekitar.

"Kita mendukung industri kelapa sawit menjadi motor penggerak ekonomi nasional, namun kelestarian lingkungan juga harus diutamakan," tegas Syahdian.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018