Medan, 27/12 (Antaranews Sumut) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Sumatera Utara mengimbau kepada nelayan tradisional di Kabupaten Langkat agar tdaik terlalu memaksakan diri untuk pergi menangkap ikan di laut.

"Karena cuaca ekstrem, angin kencang dan gelombang yang cukup tinggi, hingga saat ini masih saja terjadi daerah tersebut," kata Wakil Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut Nazli, di Medan, Rabu.

Cuaca yang tidak bersahabat itu, menurut dia, harus selalu diwaspadai oleh nelayan tidak dianggap sepele karena dapat membahayakan.

"Sebab, angin kencang dan ombak yang cukup besar itu, selama ini sering menengelamkan kapal nelayan yang mencari ikan di laut," ujar Nazli.

Ia menyebutkan, nelayan kecil tersebut diingatkan agar tidak bertindak konyol dan sia-sia karena pergi ke laut dalam cuaca buruk.

Hal tersebut, sama saja artinya dengan bunuh diri, karena menghadapi tantangan yang cukup berat dan juga dapat mengancam keselamatah nelayan.

Nazli mengatakan, jika ada yang nekad pergi ke laut dan terjadi angin badai, nelayan dapat menyelamatkan diri dengan cara merapat ke pulau yang paling terdekat.

Kemudian, bagi nelayan yang belum sampai hingga ke tengah laut, diharapkan dapat secepatnya putar haluan dengan pulang ke darat atau pangkalan kapal ikan.

"Ini dilakukan untuk menyelamatkan nelayan tersebut, agar tidak menjadi korban dan hal-hal yang tidak kita ingini," kata Nazli.

Sebelumnya, akibat cuaca buruk angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda perairan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ribuan nelayan yang bermukim di pesisir pantai Sei Lepan, Brandan Barat, Babalan, Secanggang, Gebang, Tanjungpura tidak bisa melaut.

Camat Sei Lepan Faisal Matondang mengatakan, akibat nelayan tidak melaut, harga ikan kini naik di berbagai pasar tradisional disebabkan ikan sulit didapatkan. ***1***

(T.M034/B/I023/I023) 27-12-2017 20:49:50

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017