Tanjungbalai, Sumut, 8/11 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD Kota Tanjungbalai mencatat sebanyak 1.500 rumah warga terendam banjir yang melanda Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur di daerah setempat.

Kepala BPBD Kota Tanjungbalai Mahdin Siregar di Tanjungbalai, Rabu, menjelaskan, jumlah tersebut sesuai laporan diterima pihaknya dari lurah dan camat yang wilahnya terkena banjir kiriman dari hulu Sungai Asahan, dan jumlah tersebut masih data sementara.

"Data sementara 1.500 rumah sudah terendam, dan kemungkinan masih akan bertambah akibat debit air yang terpantau terus meningkat," katanya.

Menurut Mahdin, berdasarkan wilayah yang terendam banjir yaitu, kelurahan Sijambi, Pahang dan Gading di Kecamatan Datuk Bandar, serta kelurahan Bunga Tanjung, Selat Lancang dan Selat Tanjung Medan di kecamatan Datuk Bandar Timur.

Selain mendirikan pos kesehatan, pihaknya juga sudah mendirikan beberapa tenda pengungsian di beberapa titik rawan dan yang ketinggian air paling tinggi diperkirakan mencapai 1 meter.

"Terdata sudah ratusan kepala keluarga yang mengungsi ke tenda pengungsian karena rumahnya terendam cukup parah mencapai satu meter," ujar Mahdin.

Terkait bantuan kepada korban bencana alam itu, Mahdin mengkaui masih sedang mempersiapkan dan sudah menyampaikan laporan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara.

Sebelumnya, Suwito (53) warga korban banjir mengakui, sejak banjir terjadi warga belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah daerah. Padahal warga korban banjir sangat membutuhkan perhatian baik berupa bahan pangan mau pun bantuan lainnya.

"Sampai hari ini kami (warga) belum ada menerima bantuan. Diharapkan pemerintah penduli kepada kami yang sedang kebanjiran," ujarnya. ***4*** (KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017