Medan, 31/10 (Antara) - PT Cipta Mortar Utama, bagian dari Saint Gobain Group menanam investasi sekitar 9 juta Euro untuk membangun pabrik mortar di Kawasan Industri Medan atau KIM 3, Sumatera Utara.
         
"Pabrik mortar (adukan semen) di KIM 3 merupakan pabrik ketiga di Indonesia," ujar Delegasi Umum Asia Pasifik Saint Gobain, Javier Gimeno di KIM 3, Sumut, Selasa.
         
Ia mengatakan itu usai peresmian Pabrik Mortar itu oleh Gubernur Sumut HT Erry Nuradi dan dihadiri pejabat Kementerian Industri, Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan, pejabat Sumut dan Kota Medan serta para pengusaha.
        
Menurut Javier Gimeno didampingi Presiden Direktur PT Cipta Mortar Utama, Jose Martos dan, Direktur Marketing Nasional Indonesia, Anton Ginting, pabrik mortar pertama dan satu-satunya di Sumatera itu berkapasitas 170.000 ton per tahun.
         
"Pembangunan pabrik mortar di Sumut itu untuk mendekatkan MU-Weber dengan konsumen yang masih cukup potensial serta mendukung pembangunan di Sumatera,"katanya.
          
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari satu hektare dan beroperasi tahun 2017 ini juga dipastikan menyerap tenaga kerja.
          
Sebagai anak perusahaan Saint Gobain Weber, perusahaan asal Perancis yang telah berdiri lebih dari 350 tahun, PT Cipta Mortar Utama, ujar Javier Gimeno, siap mendukung pembangunan infrastruktur dan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat dengan menyediakan mortar bermutu terbaik.
          
"Manejemen melihat pembangunan yang pesat di Indonesia termasuk di Sumatera sehingga Saint Gobain melihat peluang itu dan memutuskan untuk membangun pabrik di Sumut yang bisa mengisi pasar di Sumatera,"ujarnya.
        
Data, kata dia menunjukkan, konsumsi/permintaan semen Sumut sekitar 20 persen dari kebutuhan di Indonesia dan pasar itu cukup potensi.
        
Dia menjelaskan, berbeda dengan semen konvensional pada umumnya, MU-Weber adalah mortar instan yang 
berbahan dasar pasir, semen, filler (bahan pengisi) dan aditif (bahan tambahan yang tercampur secara homogen dengan komposisi tepat dan diproses menggunakan teknologi modern.
         
Dengan demikian, mortar berfungsi untuk solusi pekerjaan lebih spesifik, mulai dari solusi dinding, perekat keramik, lantai serta solusi  khusus dan perbaikan.
          
"Selain praktis, efisien, serta berteknologi terdepan di bidangnya, menggunakan MU-Weber juga dapat menciptakan kualitas bangunan menjadi lebih baik, anggaran terkontrol, dan lingkungan di sekitar pembangunan lebih ramah lingkungan," ujar Javier Gimeno.

          
Gubernur Sumut HT Erry Nuradi menyambut baik investasi Saint Gobain karena bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menunjukkan bahwa Sumut menjadi tempat investasi yang baik dan aman.


         
Provinsi Sumut yang merupakan ke empat terbesar penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan penduduk mencapai 14,1 juta orang merupakan pasar potensial.

         
Dengan pertumbuhan ekonomi yang rata-ata di atas angka nasional dan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang memadai, Sumut, ujar gubernur memang tepat dijadikan tempat investasi.

         
Menteri Perindustrian, Arilangga Hartarto dalam sambutan yang dibacakan Staf Khusus Heppy Bone Zulkarnain juga mengapresiasi berdirinya pabrik mortar di KIM 3, Sumut itu.

          
PT Cipta Mortar Utama yang terus meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia serta memiliki rencana pembangunan pabrik 
berikutnya di beberapa lokasi hingga tahun 2020  dapat menjadi salah satu indikasi bahwa Indonesia adalah negara yang menjanjikan untuk investasi, serta pasar yang sangat potensial.

          
Cipta Mortar Utama pertama kali memasuki pasar Indonesia dengan mengoperasikan pabrik di Cibitung tahun 1996 dan kedua di Gresik pada  2008.

        
 "Saya menyampaikan apresiasi kepada PT Cipta Mortar Utama yang terus meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia serta memiliki rencana pembangunan pabrik berikutnya di beberapa lokasi hingga tahun 2020," ujar Menperin.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017