Sipirok,14/10(Antarasumut)-Sejumlah tokoh di Tapanuli Selatan meyakini Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru bakal dapat memacu peningkatan ekonomi warga di daerah itu.

"Oleh kerenanya seluruh elemen masyarakat harus mendukung percepatan pembangunannya,"kata Muhammad Rasyid (68), salah seotrang tokoh  masyarakat Sipirok, di Sipirok, Sabtu.

Senada juga disebutkan tokoh agama Akhirul Pane, yang juga Ketua MUI Sipirok dan tokoh pemuda Sakban Saleh yang juga Ketua KNPI Tapanuli Selatan.

Ketiga tokoh yang dalam kesempatan jumpa persnya tersebut sependapat selain memacu ekonomi masyarakat sekitar,  PLTA Batangtoru akan mengurangi tingkat penggangguran di wilayah itu.

"Yang terpentingnya lagi, PLTA Batangtoru berkapasitas 510 Megawatt itu akan mampu mengatasi krisis listrik di Sumut termasuk di Sipirok, membanggakan," kata Rasyid.  

Menurut Rasyid masyarakat Sipirok kini cukup 'wellcome' kehadiran investor di wilayah itu, "silahkan bangun Sipirok (Tapanuli Selatan),"katanya.

Dia mengatakan apabila ada,  investasi yang lebih besar dari PLTA Batangtoru juga akan masyarakat (Sipirok) dukung sepanjang tidak melanggar aturan," jelasnya.

Masyarakat Sipirok sebutnya sangat menyadari betul arti sebuah pembangunan infrastruktur yang diyakini akan dapat memberikan inkam bagi masyarakat.

Apalagi, PLTA Batangtoru bukannya mengahsilkan limbah, akan tetapi malah merawat lingkungan (hutan) agar kantong-kantong air terjaga.

Sedang tokoh agama Akhirul Pane mengatakan pemerintah tidak akan menjerumuskan rakyatnya, akan tetapi tetap memberikan yang terbaik kepada rakyatnya.

"Sipirok butuh pembangunan, Sipirok ingin maju mengejar ketertinggalan,"sebut Akhirul.

Demikian halnya Sakban Saleh, ketua KNPI Tapanuli Selatan mengaku bangga dengan adanya mega proyek PLTA di wilayah mereka.

Akan tetapi lebih jauh ketiga tokoh itu meminta perusahaan yang menangani PLTA Batangtoru yaitu PT.North Sumatera Hydro Energi tetap mengedepankan kearifan lokal dalam menjalankan usahanya. 

Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017