Rantauprapat, 12/10 (Antarasumut) - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menyampaikan tantangan dunia ke depan saat ini semakin berat, khususnya masalah pangan yang menjadi isu sangat genting.

Hal ini menjadi pandangan Tengku Erry Nuradi dalam puncak peringatan pari pangan sedunia (HPS) ke-37 dan hari krida pertanian (HKP) ke-45 serta bulan bhakti peternakan tingkat Sumut, Kamis di lapangan perkebunan Sifef Kecamatan Pangkatan.

Menurutnya, jumlah kebutuhan pangan yang terus meningkat harga pangan yang fluktuatif, adanya perubahan iklim dan bencana alam serta sumberdaya alam yang semakin terbatas dan terdegradasi.

Hal hal itu dapat diatasi jika seluruh elemen masyarakat saling bekerjasama memanfaatkan sumber daya yang ada, yakni sinergitas kelembagaan dengan petani, khususnya para pemuda dalam membangun pertanian menuju Sumut lumbung pangan.

Berdasarkan data statistik Sumatera Utara Tahun 2015, jumlah pemuda di Sumatera Utara sekitar 5.626.541 jiwa dari jumlah penduduk sekitar 14.102.911 jiwa, artinya sekitar 39,90 persen penduduk Sumut adalah pemuda.

"Jika terdapat setengah atau sekitar 2,8 juta jiwa pemuda yang handal berada di sektor pertanian, maka masalah pangan pada saat ini dapat diatasi," katanya.

Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap pada kesempatan itu mengatakan, untuk membangun kesadaran masyarakat akan arti penting pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, dibutuhkan partisipasi masyarakat guna memperkuat pembangunan ketahanan pangan nasional.

Masyarakat Sumatera Utara yang datang ke Labuhanbatu ini lebih kurang 1000 orang, artinya Labuhanbatu ini mempunyai tamu yang banyak, pasti menambah pemasukan bagi masyarakat.

Dia mengemukakan, di tahun 2016 Dinas Pertanian menyumbangkan sebanyak 2.150 ton benih padi. Namun di tahun 2017 belum terealisasi.

"Untuk itulah kedatangan Gubsu menguntungkan masyarakat Labuhanbatu dengan membawa bantuan dan sembako," katanya.

Pewarta: Kurnia

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017