Medan, 11/10 (Antara) - Anggota DPR RI, Effendi MS Simbolon meminta aksi begal di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan segera diberantas.

      "Aksi begal dan maraknya perampokan di Medan harus segera diberantas karena kalau berlarut-larut, bukan hanya meresahkan dan mengganggu keamanan masyarakat, tetapi juga dapat mengganggu investasi,"ujarnya dalam keterangan yang diterima di Medan, Rabu.

      Pemberantasan begal dinilai semakin mendesak karena hasil survei menyebutkan,  tingkat kriminalitas di Kota Medan sangat tinggi.

      Bahkan angka kriminilitas di Medan mengalahkan Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, dan kota lainnya.

      Data dari Kepolisian di Kota Medan sepanjang Januari -September 2017 sudah  terjadi  77 kasus begal.

     Dari sebanyak 77 kasus,  sebanyak 62 kasus berhasil diungkap. 

       "Padahal  selama ini Kota Medan yang merupakan  ibukota Provinsi Sumut dikenal sebagai pusat perekonomian dan investasi Indonesia di luar Pulau Jawa,"kata Effendi yang semakin mendapat dukungan untuk menjadi calon gubernur sumut periode 2017 - 2023.

      Dia.menegaskan, prestasi itu harus dipertahankan dengan menekan angka kriminilitas termasuk begal yang sedang banyak terjadi.

       Menurut Effendi, tindakan tegas perlu dilakukan.mengingat para begal seolah tidak jera meski  Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw sudah turun tangan  menginstruksikan aparat untuk melakukan tindakan tegas terukur dalam memberantas para begal. 

      Tindakan tegas memang sudah dibuktikan pihak.kepolisian dimana tiga orang terduga pelaku perampokan dan pembegalan terhadap dua driver angkutan berbasis daring (online) ditembak mati karena melakukan perlawanan saat ditangkap. 

      "Tindakan Polda Sumut mengaktifkan kembali Tim Khusus Anti Begal untuk upaya pencegahaan dan pemberantasan tindak kriminal diapresiasi,"kata Effendi.

     Selain memberantas aksi begal, pihak kepolisian diminta harus  mengejar sumber  penyebab  maraknya aksi  kriminal.  

       Kemudian polisi juga  harus mengedepankan hukum dalam pemberantasan aksi begal. 

      Proses hukum  perlu ditegakkan dengan membawa  terduga  pelaku begal  ke pengadilan. 

       Penegakan hukum  yang  tegas diharapkan menimbulkan efek jera dan mendapat sambutan positif dari investor sehingga tidak ragu berinvestasi.

       Pengamat Hukum Sumut, ‎Redyanto Sidi menyebutkan ada dua faktor penyebab dan sekaligus menjadi tugas bagi pihak kepolisian untuk menciptakan kembali rasa aman dan nyaman. 

      Menurut dia, polisi  harus meningkatkan kegiatan pemberantasan  begal sekaligus menekan peredaran narkoba dengan segera menangkap para bandar pengedarnya. 

Pewarta: Evalisa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017