Binjai, Sumut, 10/10 (Antara) - Wali kota Binjai, Sumatera Utara, Muhamamd Idaham mengajak generasi muda yang tergabung dalam Generasi Berencana (Genre) untuk berperan mengatasi degradasi atau kemunduran moral khususnya di kalangan remaja.
Untuk melaksanakan peran itu perlu pendekatan khusus, yaitu melalui hal-hal yang sedang menjadi tren sekarang, kata Wali Kota Binjai Muhammad Idaham di Binjai, Selasa.
"Generasi muda paling dekat dengan tren kekinian, siapa dan bagaimana mereka mau ikut tergantung tren," katanya.
Idaham sangat mengapresiasi kepedulian Genre Binjai dan menekankan tentang perlunya pendekatan yang tepat agar kegiatan tepat sasaran.
"Biasanya mau ikut yang baik baik saja, padahal kita mau yang jahat jahat. Tinggal bagaimana pendekatannya saja," katanya.
Wali kota juga mengungkapkan tantangan tersulit membangun kota cerdas adalah membangun masyarakat cerdas. Di tengah kemajuan teknologi, banyak kearifan lokal semakin tergerus dan berkembang budaya instan. Degradasi moral sudah terjadi hingga ke pelosok kampung.
"Dulu, kalau ada gotong-royong dan parit depan rumahnya dibersihkan orang lain, dia malu karena dianggap orang malas. Kalau sekarang dia justru menunjukan paritnya mampet supaya dibersihkan orang, sementara dia pergi," ungkapnya.
Sementara Duta Genre Binjai, Erik melaporkan tentang program Duta Genre yang ingin mewujudkan remaja Binjai yang cerdas yang dilakukan lewat pendidikan, seni budaya, teknologi dan kreativitas.
"Melalui kegiatan ini remaja bisa menampilkan bakat�bakat mereka dan terhindar dari pernikahan dini, seks bebas serta penyalahgunaaan narkoba," katanya. ***4***
(T.KR-IFZ/C/S023/S023) 10-10-2017 23:05:17
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Untuk melaksanakan peran itu perlu pendekatan khusus, yaitu melalui hal-hal yang sedang menjadi tren sekarang, kata Wali Kota Binjai Muhammad Idaham di Binjai, Selasa.
"Generasi muda paling dekat dengan tren kekinian, siapa dan bagaimana mereka mau ikut tergantung tren," katanya.
Idaham sangat mengapresiasi kepedulian Genre Binjai dan menekankan tentang perlunya pendekatan yang tepat agar kegiatan tepat sasaran.
"Biasanya mau ikut yang baik baik saja, padahal kita mau yang jahat jahat. Tinggal bagaimana pendekatannya saja," katanya.
Wali kota juga mengungkapkan tantangan tersulit membangun kota cerdas adalah membangun masyarakat cerdas. Di tengah kemajuan teknologi, banyak kearifan lokal semakin tergerus dan berkembang budaya instan. Degradasi moral sudah terjadi hingga ke pelosok kampung.
"Dulu, kalau ada gotong-royong dan parit depan rumahnya dibersihkan orang lain, dia malu karena dianggap orang malas. Kalau sekarang dia justru menunjukan paritnya mampet supaya dibersihkan orang, sementara dia pergi," ungkapnya.
Sementara Duta Genre Binjai, Erik melaporkan tentang program Duta Genre yang ingin mewujudkan remaja Binjai yang cerdas yang dilakukan lewat pendidikan, seni budaya, teknologi dan kreativitas.
"Melalui kegiatan ini remaja bisa menampilkan bakat�bakat mereka dan terhindar dari pernikahan dini, seks bebas serta penyalahgunaaan narkoba," katanya. ***4***
(T.KR-IFZ/C/S023/S023) 10-10-2017 23:05:17
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017