Medan, 28/9 (Antarasumut) -Politikus dari PDI Perjuangan menilai generasi milenial adalah individu yang kreatif yang banyak berkecimpung  di berbagai bidang termasuk pegiat media sosial dan aktivis harus peka dengan situasi politik. 

"Kepekaan pentibg karena politik.menyangkut keselamatan bangsa dan negara,"ujar Anggota Komisi 1 DPR RI, Effendi MS Simbolon dalam keterangan yang diterima di Medan, Kamis.

Effendi MS Simbolon yang Doktor ilmu politik yang  sudah mumpuni berkecimpung di dunia politik nasional itu berpandangan, generasi mileneal itu juga harus peka akan olitik kekinian. 

Tujuannya sebagai kontrol dan mengkritisi apa yang terjadi di dearah mauoun secara nasional. Kepekaan politik semakin penting karena ada agenda politik 2018 dan 2019.

Di Sumut misalnya ada agenda pilkada di delapan daerah dan pemilihan Gubernur Sumut, sementara pada 2019 ada Pemilihan Presiden.

Kritas secara sehat akan bisa menghasilkan duduknya pemimpin yang bisa mengangkat derajat Sumut dan bangsa Indonesia secara keseluruhan,"kata Effendi yang tetap didukung masyarakat Sumut untuk.maju menjadi calon Gubernur Sumut 2018-2023.

Dia mengakui, anak muda enggan untuk terjun ke politik karena beranggapan bahwa politik itu urusan orangtua. 

Padahal, peran generasi muda di dalamnya sangatlah bernilai. 
Kritikan dan saran dari generasi muda itu diperlukan untuk perubahan bangsa, 

Menurut dia, agar  generasi muda bisa ikut berpartisipasi berpolitik adalah dengan membaca dan mendalami sejarah yang semakin.mudah diperoleh karean kemajuan IT.

"Dengan penguasaan IT dan sistem  komunikasi terkini pula, saya  optimis peran pemuda cukuo besar dalam mewujudkan cita- cita bangsa dan negara khusus sistem tata nilai berdemokrasi di Indonesia," katanya

Untuk.mendukung pemuda terjun ke politik, katanya,  pemahaman politik harus diperkenalkan sejak dini seperti membuat talk show, seminar yang menghadirkan aktivis muda.

Effendi Simbolon yang juga Ketua Umum PSBI itu menegaskan cara berpikir generasi milenial saat ini yang lebih luas ketimbang anak muda di masa lalu semakin meyakinkan bahwa peran anak muda untuk bangsa dan negara semakin dibutuhkan.
Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin berpendapat bahwa baik buruknya politik itu ditentukan oleh pemilih muda. 
Dia mengatakan, kalau pemilih muda saja tidak mau turut serta dalam berpolitik maka akan banyak persoalan nantinya terhadap proses demokrasi. 
"Namun untuk masuk ke sistem politik itu tidak bisa instan tetapi butuh proses panjang dan perlu dukungan termasuk dari pemerintah,"kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU itu.

Data menyebutkan, di Indonesia 40 persen dari jumlah penduduk adalah pemilih muda sehingga tentunya suara anak.muda sangat menentukan juga dalam.pemilihan pemimpin.


Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017