Tapanuli Selatan,11/9(Antarasumut)-Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) mendorong Kelompok Tani Rapra Desa Lantosan Rogas, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan menerapkan teknik Mina Padi.
Darwin Harahap, PPL Desa Lantosan Rogas, Darwin Harahap di Tapanuli Selatan, kepada Antara, Selasa, mengatakan, dorongan Mina Padi itu upaya meningkatkan pendapatan dan gizi petani daerah itu.
Dia mengatakan, Mina Padi cara petani menggabungkan teknik budidaya padi dan pemeliharaan ikan secara bersamaan di sawah.
"Dengan perpaduan pertanian dan perikanan dalam satu areal lahan akan mampu meningkatkan penghasilan masyarakat petani,"sebutnya.
Untuk Kelompok Tani Rapra sendiri kata dia sudah menerapkan Mina Padi diatas areal sawah sekitar 1 hektare.
"Keuntungannya dua, pertama panen padi (untuk pangan) dan panen ikan (untuk gizi),"terangnya.
Tekniknya bibit ikan mas seharga Rp.200 per ekor setelah dua bulan ditebar diantara bibit padi ditanam bibit ikan itu sudah laku dijual seharga Rp.1500 per ekornya.
Demikian halnya hasil panen padi (varietas invari 30) yang dengan sistem tanan jajar legowo, kata dia hasilnya cukup memuaskan.
Menurut dia kebutuhan bibit ikan dalam per hektare lahan Mina Padi bisa mencapai 3 ribu ekor, "jadi tergantung lahan yang mau dibuat kolam,"jelasnya.
Dia mendorong masyarakat petani Lantosan Rogas menerapkan teknik Mina Padi mengingat musim pertanaman di daerah itu umumnya satu kali dalam satu tahun.
"Umumnya sawah di Desa Lantosan Rogas sawah tadah hujan, namun dia yakin apabila embung atau waduk atau gomburan diperbaiki musim tanam di daerah itu bisa meningkat,"pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Darwin Harahap, PPL Desa Lantosan Rogas, Darwin Harahap di Tapanuli Selatan, kepada Antara, Selasa, mengatakan, dorongan Mina Padi itu upaya meningkatkan pendapatan dan gizi petani daerah itu.
Dia mengatakan, Mina Padi cara petani menggabungkan teknik budidaya padi dan pemeliharaan ikan secara bersamaan di sawah.
"Dengan perpaduan pertanian dan perikanan dalam satu areal lahan akan mampu meningkatkan penghasilan masyarakat petani,"sebutnya.
Untuk Kelompok Tani Rapra sendiri kata dia sudah menerapkan Mina Padi diatas areal sawah sekitar 1 hektare.
"Keuntungannya dua, pertama panen padi (untuk pangan) dan panen ikan (untuk gizi),"terangnya.
Tekniknya bibit ikan mas seharga Rp.200 per ekor setelah dua bulan ditebar diantara bibit padi ditanam bibit ikan itu sudah laku dijual seharga Rp.1500 per ekornya.
Demikian halnya hasil panen padi (varietas invari 30) yang dengan sistem tanan jajar legowo, kata dia hasilnya cukup memuaskan.
Menurut dia kebutuhan bibit ikan dalam per hektare lahan Mina Padi bisa mencapai 3 ribu ekor, "jadi tergantung lahan yang mau dibuat kolam,"jelasnya.
Dia mendorong masyarakat petani Lantosan Rogas menerapkan teknik Mina Padi mengingat musim pertanaman di daerah itu umumnya satu kali dalam satu tahun.
"Umumnya sawah di Desa Lantosan Rogas sawah tadah hujan, namun dia yakin apabila embung atau waduk atau gomburan diperbaiki musim tanam di daerah itu bisa meningkat,"pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017