Sipirok,31/8(Antarasumut)-Dinas Pertanian melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Tapanuli Selatan melakukan monitoring seluruh hewan kurban yang akan disembelih pada Idul Adha 1 September 2017.

Kadis Pertanian Tapanuli Selatan Bismark Martua Siregar, di Sipirok kepada Antarasumut, Kamis, mengatakan, monitoring hewan kurban tersebut dilakukan sejak Rabu hingga Kamis (30-31/8/2017).

Sebanyak 28 petugas dari Dinas Pertanian dibantu Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan termasuk PPL di 14 Kecamatan se-Tapsel dilibatkan memantau hewan potong kurban seperti sapi dan kambing.

"Bilamana ditemukan ternak tidak normal petugas melapor dan Dinas Pertanian menurunkan tim (dr hewan) untuk mencek langsung,"jelas Bismark.

Uliniati Harahap, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tapsel mengatkan ada tiga tanda-tanda ternak tidak normal sebutnya, pertama ternak itu mengeluarkan darah dari lubang alami (hidung mulut dn dubur) atau dari pori-pori.

Kemudian tanda-tanda kedua ternak mengeluarkan cairan atau eksudat yang berlebihan dari hidung, dan ketiga ada lepuhan pada kuku dan mulut dan lain lain yang dianggap tidak normal.

"Kita akan menindaklanjuti apabila ada ditemukan tanda-tanda seperti itu,"tegasnya.

Ali Maksum, Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Tapsel menambahkan hewan kurban (ternak) yang mengidap penyakit zoonosis atau penyakit hewan yang bisa menular kemanusia tidak laik untuk dikonsumsi.

Lebih jauh Bismark menyebut hingga hari kedua berjalan monitoring petugas belum menemkan adanya ternak (hewan kurban) tidak normal.

Sampai berita ini dikirimkan petugas masih melakukan pendataan dan monitoring dilapangan untuk mengetahui seberapa jumlah dan tingkat kesehatan hewan kurban diwilayah itu tahun 2017 ini.

"Catatan petugas baru masuk dari Kecamatan Angkola Selatan ada 64 ekor sapi dan Kecamatan Batangtoru ada 120 ekor sapi untuk kurban besok, Jumat 1/8/2017,"kata Bismark.

Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017