Medan, 24/8 (Antara) - Sebanyak 100 Lifter Sumatera Utara mengikuti kejuaraan daerah (kejurda) angkat besi, berat, dan binaraga, memperebutkan Piala Gubernur Sumut di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis.

Kabid Olahraga Prestasi Dispora Sumut Joshua Sinurat saat membuka kejurda tersebut, mengatakan pemerintah mengharapkan kejurda itu menjadi tolok ukur hasil latihan yang dijalani atlet selama ini.

Di sisi lain, dengan adanya kejurda itu juga dapat memacu semangat, kekompakan, dan silaturahmi yang baik antar sesama atlet.

"Harapan saya kepada atlet dan pelatih bahwa Kejurda ini sebagai ajang evaluasi serta motivasi bagi atlet untuk meningkatkan mental dan fisik bertanding mereka untuk menghadapi even yang lebih tinggi," katanya.

Ia mengatakan pemerintah saat ini juga sangat peduli kepada atlet yang telah mengharumkan nama provinsi di even nasional, termasuk telah memberikan beasiswa bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Tidak hanya itu, sebagian atlet peraih medali di PON 2016 juga telah mendapatkan pekerjaan yang layak.


Maka, dengan adanya dorongan tersebut, diharapkan memicu para Lifter Sumut latihan serius demi prestasi membanggakan, khususnya pada PON 2020 di Papua.



"Kejurda�ini kiranya dapat menjadi agenda tetap pengprov PABBSI Sumut. Dengan adanya kejuaraan yang rutin dilakukan secara bertahap, tentu akan muncul atlet PABBSI yang berbakat. Maka, kepada�pembina kami harapkan terus lakukan pembinaan. Kenalkan olahraga ini di sekolah serta masyarakat luas khususnya remaja dan pemuda. Selain sangat penting bagi kesehatan jasmani, juga mencegah mereka dari bahaya narkoba," katanya.



Sementara Ketua Pengprov PABBSI Sumut, M Husni menyadari kejurda iitu adalah jembatan bagi pengprov untuk melihat talenta-talenta atlet dari seluruh daerah.



Saat ini, Husni menilai era kejayaan cabang PABBSI Sumut mulai bangkit kembali, setelah berkaca dari hasil PON 2016 lalu yang meraih satu perak dan tiga perunggu.



Hasil itu tentu lebih baik dari PON 2012 Riau yang hanya sumbangkan dua perunggu, tidak hanya itu, cabang angkat besi juga menjawab keraguan di even PON dengan kembali menyumbangkan medali perunggu melalui Lifter Raziz Azazi, setelah terakhir kali diperoleh pada PON 1996.



Untuk itu kejurda menjadi momentum bagi pengprov PABBSI dalam menjaring atlet terbaik yang selanjutnya dibina menjadi andalan Sumut di even nasional seperti jangka panjang menuju PON 2020.



"Kita harapkan akan lebih banyak lagi muncul bibit-bibit baru yang bisa membawa nama harum Sumut di even nasional. Ini juga tujuan kita bersama demi mewujudkan Sumut sebagai kota atlet,"katanya.



Namun, yang paling penting menurut Husni adalah perlu ditanamkan rasa empati dan komitmen penuh dari seluruh stakeholder olahraga khususnya para pemangku kepentingan di daerah dalam upaya mendorong pembinaan atlet yang lebih baik.



Tidak hanya melibatkan KONI dan kepala daerah, namun juga dukungan dari pihak lain seperti perusahaan milik negara maupun swasta.



"Semua pelaku usaha baik BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta di Sumut kita lihat sangat banyak. Harusnya peran mereka di sini juga sangat diperlukan khususnya terkait kebutuhan finansial dalam pembinaan atlet." katanya.***4***







(T.KR-JRD/B/D011/D011) 24-08-2017 19:42:20

Pewarta: juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017