Padangsidimpuan, 22/8 (Antarasumut)- Di Jalan Sahala Muda Pakpahan, Kelurahan Losung, Kecamatan Padangsidimpuan. Sepintas awak media, menyamperi pria bertubuh kecil mantan Kader Himpunan Mahasiswa Islam yang lahir pada Februari 1947, sembari duduk di kursi pelastik beranda rumah. 

Maklum, pagi itu pagar rumah tak terkunci, sebab H.Khoiruddin,SE,MSP baru saja mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.

Awak media yang diterima Khoiruddin Nasution menyempatkan diri bincang-bincang dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Padangsidimpuan dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Padangsidimpuan. saat menceritakan dan menyampaikan bahwa bagian dari alumni Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area (UMA) Tahun 1997 tersebut.

H.Khoiruddin,SE,MSP yang juga merupakan Kader dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berbicara seputar perjalanan hidup hingga karier politik yang beliau gelutin, kepada wartawan, Selasa (22/8). 

“Jangan dilihat sekarang, belajarlah dengan masa lalu, sehingga masa lalu yang mengantarkan saya hingga sekarang ini,” ungkap Khoir.

Tangannyapun berhenti, Khoir menyandarkan tubuhnya ke dinding kursi yang kami duduki. Ayah tiga anak ini pun berbicara panjang lebar perjalanan hidup yang dia lalu. Ternyata, semua itu diraihnya mulai dari bawah dan penuh perjuangan, ucap Khoiruddin Nasution yang juga Ketua KAHMI Padangsidimpuan.

Selepas meraih gelar sarjana UMA tahun 1997 silam, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sempat menjadi dosen di Universitas Graha Nusantara (UGN) dan SMP Nurul Ilmi, Kota Padangsidimpuan. 

Inilah yang menjadi modal dasar, Khoir terpilih duduk sebagai anggota DPRD Tapanuli Selatan (Tapsel) dari Partai Amanat Nasional (PAN). Selepas pemekaran Tapsel-Kota Padangsidimpuan, Khoir dimutasi menjadi anggota DPRD Kota Padangsidimpuan tahun 2004-2007.

Pasca itu, karier politik suami dari Siti Erlina Siregar, A.Md meredup. Namun tak membuat Khoir berputus asa. Bahkan, pria kelahiran tahun 1973 tersebut tak malu untuk mengais rezeki berjualan roti keliling.

 â€œAtas kepercayaan teman di Medan, roti-roti yang dikirim saya jual di Kota Padangsidimpuan. Alhamdulillah, sehari kentunganya bisa menutupi keperluan dapur dan biaya sekolah anak-anak,” kenang Khoir dengan mata berkaca-kaca menahan air matanya.

Memang lelah, Khoir. Bahkan, ketika itu dia tak sempat lagi untuk memperhatikan kesehatan tubuhnya. “Memang berat, bahkan untuk bertarung hidup saya tak sempat merawat dan memperhatikan badan ini. Bayangkan, sehari Cuma mandi sekali,” katanya dengan nada parau, sembari menyeruput secangkir kopi yang mulai serasa dingin.

Tak berhenti di usaha roti milik temannya. Khoir mencoba menjajal bisnis lain yang dibutuhkan tetangga dan warga Kota Padangsidimpuan, itu menjual kayu bakar. Di Padangsidimpuan kayu bakar masih sangat dibutuhkan baik pemilik warung maupun keperluan untuk pesta-pesta, horja adat. “Semua saya kerjakan, dan hasilnya hahal untuk dibawa pulang,” tegasnya.

Kegigihan alumni Magister Studi Pembangunan USU tahun 2012-2014 ini mengantarkannya kembali duduk sebagai politisi DPRD Padangsidimpuan dari Partai Demokrat. “Sebagian keuntungan saya sisihkan untuk membiayai maju sebagai anggota dewan kembali dan ternyata masyarakat memberikan kepercayaan untuk mewakili mereka di legislative hingga sekarang,” kata Ketua DPD Partai Demokrat.

Disamping itu, Khoir tetap belajar dan menggali ilmu lebih banyak lagi. Kini ayah tiga anak ini melanjutkan pendidikan program Doktoral Studi Pembangunan USU dan mencalonkan diri di Pilkada Serentak 2018 sebagai Walikota Padangsidimpuan dari Partai Demorat dan akan melamar ke sejumlah partai lain.

Diantaranya PBB, PPP, dll. Khoir optimis bakal terpilih, karena visi misinya murni untuk memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat Kota Padangsidimpuan, tutupnya dengan mengucapkan YAKUSA (Yakin Usaha Sampai).

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017