Medan, 10/8 (Antarasumut) – Sejak diresmikan tiga bulan yang lalu tepatnya pada bulan Mei 2017, Medan miliki museum uang pertama di Sumatera.

Pengelola sekaligus penjaga Museum Uang Sumatera, Medi Syahputra (37), di Medan, Kamis mengatakan bahwa museum uang ini sudah launching semenjak tiga bulan yang lalu dan  merupakan museum uang Sumatera yang pertama.

Museum Sumatera bukan menampilkan mata uang keluaran Bank Indonesia melainkan mata uang yang digunakan masyarakat pada masa revolusi Sumatera Utara.

Uang yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat ini pun memiliki arti tertentu selain sebagai alat tukar juga sebagai kode untuk memasuki suatu daerah.

“Uang yang ada di museum ini mempunyai arti, jadi dulu masyarakat menggunakannya sebagai alat perang melawan Belanda, sebagai kode untuk memasuki suatu daerah tetapi sebagai alat barter juga,” kata Medi.

Beberapa jenis uang yang tersedia dalam museum uang Sumatera yaitu uang Banten, Bukit Tinggi, Palembang dan juga Jambi, semua mata uang tersebut merupakan uang yang dicetak oleh Bistok Siregar.

Museum ini terdiri dari dua lantai, Lantai satu dari museum terpajang uang kertas mata rupiah yang tersedia mulai dari 2,5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah bukan hanya uang kertas.

Ada juga bon beras yang pada saat itu digunakan sebagai kode dalam berperang dan juga sebagai alat barter, ada juga mesin pencetak uang dan alat pemotong uang di zaman tersebut.

Sedangkan dilantai dua terdapat uang logam dengan berbagai macam dan ada juga yang terbuat dari emas asli, semua jenis mata uang mulai dari zaman VOC sampai ke zaman penjajahan Jepang tersedia di museum tersebut.

Museum yang terdapat di Gedung Juang 45, Jalan Pemuda tersebut tidak mengutip uang masuk bagi pengunjung yang datang hanya saja jika ingin mendapatkan souvenir berupa uang zaman dulu maka pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000.

Pewarta: Novita Arum

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017