Produk fashion dari kulit binatang yang dihasilkan usaha kecil dan menengah di Kota Medan ada yang mampu menarik minta sejumlah pengusaha internasional.

Pelaku UKM Medan Lidya Panggabean (38) di Medan, Jumat, mengatakan, sejumlah produk fashion hasil konveksi dari kulit binatang tersebut telah berhasil dijual hingga benua Eropa.

Dengan berbahan dasar kulit binatang seperti ular, biawak, ikan pari, buaya, kadal, pihaknya telah menghasilkan produk fashion dengan desain rapi dan kualitas tinggi.

Selama ini, UKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan tersebut mendapatkan bahan dari Pulau Jawa dan kalimantan.

Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, pihaknya sangat memperhatikan kualitas dan jenis kulit binatang yang akan diolah.

Bahkan, pihaknya juga sering mengecek informasi mengenai kesehatan binatang tersebut sebelum dikuliti karena kualitas kulitnya akan menurun jika binatangnya tidak sehat

"Semakin bagus kualitas kulit binatangnya, maka harga jualnya juga semakin tinggi," katanya.

Menurut dia, berbagai jenis kulit binatang tersebut diolah menjadi sejumlah produk seperti tas, dompet, sepatu, dan aksesoris.

Harga masing-masing produk yang dihasilkan UMK tersebut berbeda antara satu dengan lainnya karena tergantung dari jenis dan kualitas kulit binatangnya.

Lidya Panggabean mengaku merintis usaha produk berbahan kulit tersebut dijalani sejak tahun 2012 dikarenakan mengalami kesulitan ekonomi.



Namun karena selalu memperhatikan kualitas, pelanggan produk UKM yang dikelolanya bukan hanya dari Tanah Air, melainkan dari Singapura, Malaysia, Amerika, dan Rusia.



"Pemesan dari luar negeri itu biasanya langsung datang ke rumah. Awalnya cuma puluhan, tapi setelah itu mereka pesan dengan jumlah besar. Bahkan pernah satu kontainer," katanya.



Ia menambahkan, produk fashion dengan merk "Lidya Collection" juga telah dipercaya pemerintah daerah yang ikut membantu promosinya. 



Pewarta: Irwan Arfa dan Rizka Gusti Anggraini

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017