Medan, 21/7 (Antarasumut) - Produksi Batik Tenun Sumut kebanggaan warga Medan berhasil menarik minat negara tetangga terbukti dari omset ratusan juta diperoleh seorang pengusaha Rehani Collection,.

Rehani (40) yang ditemui dilokasi usahanya, Jumat, mengatakan untuk harga jual dompet tas batik mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu, sedangkan bakal kain dibandrol Rp 300 ribu sampai puluhan juta.

Disampaikannya bahwa pemasaran kain batik Batak dan songket tenun Melayu berkembang pesat 2 tahun terakhir sejak berdiri usaha ini 2014 silam bersama 6 pekerjanya.

“Motif tepak sirih dan payung itu paling laris. Tas, baju, dan dompet terutama yang sering diproduksi ulang. Benang kita pun kualitas tinggi, namanya benang polisten”, kata Rehani saat diwawancarai di tokonya, Jalan Tuasan Simpang Tempuling No. 34 B Medan Tembung.

Ia menjelaskan awalnya pemesanan dimulai dari reseller, toko online, sampai pengerjaan seragam kantor dari dinas-dinas Provinsi Sumatera Utara, meliputi Gubernur, Walikota, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian dan Perkebunan, BKKBN, dan PPPPTK.

“Di kegiatan pemerintah sudah sering dipamerkan untuk demo produk lokal dan fashion show oleh para mahasiswa”, katanya.

Hasil batik tenun Rehani diikutsertakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara di Pekan Raya Jakarta (PRJ) selama 39 hari dan Rakernas APEKSI XII Malang 18-20 Juli 2017.

Pewarta: Rizka Gusti Anggraini Sitanggang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017