Simalungun, 15/6 (Antarasumut) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun di era kepemimpinan DR JR Saragih SH MM sebagai bupati terus melakukan menjalin silaturahmi dengan warga yang terdiri dari beragam suku, budaya dan agama.



Pada bulan Ramadhan 1438 Hijriyah, membentuk 20 tim Safari Ramadhan yang diturunkan ke 200 masjid selama 10 kali dengan memberikan bantuan Rp5 juta per masjid.

Memberikan Bantuan

Jumlah masjid yang dikunjungan tim Safari Ramadhan secara bergilir dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dalam upaya percepatan penyelesaian kunjungan ke 830-an masjid yang tersebar di 31 kecamatan.

Di sela-sela waktu kosong jadwal kunjungan ke masjid-masjid, Pemkab Simalungun mengadakan buka puasa bersama masyarakat dengan target tujuh titik yang lokasi pelaksanaan dilakukan di tempat berbeda.

Dalam setiap kunjungan silaturahmi Ramadhan, Pemkab Simalungun memberikan bingkisan kepada anak yatim, penggali kubur, dan bilal mayit, penyerahan kartu BPJS Kesehatan yang biayanya ditangung Pemkab.

Memberikan bantuan ke anak yatim

Yang menarik, pada puncak kegiatan buka puasa bersama masyarakat di Masjid Asy Syuhada Kecamatan Siantar, Pemkab Simalungun menghadirkan penceramah etnis Tionghoa, Ustadzah Tan Mei Hwa dari Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, ada penarikan kupon bagi puluhan ribu warga Simalungun yang hadir, dengan hadiah yang telah dipersiapkan 10 ekor lembu, 30 ekor kambing dan ratusan karung beras isi 10 Kg.

Bupati Simalungun mengajak masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa serta menjaga kerukunan dalam keberagaman suku, budaya dan agama.



"Sekalipun kita berbeda-beda agama, kita diikat dengan budaya. Tentu pesan budaya inilah yang saya harapkan bisa mengikat persatuan di Kabupaten Simalungun ini, sehingga bisa tetap kondusif," kata JR Saragih.

Bupati juga menyampaikan, pelaksanaan buka puasa bersama dan pembentukan tim Safari Ramadhan bertujuan untuk menjalin silahturahmi antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus menyerap keluhan yang dihadapi masyarakat.




Tokoh agama Syech Muda Dr Ahmad Sabban Rajaguguk MA mengatakan, heterogen masyarakat di Simalungun merupakan sumber kekuatan dan tidak ada skat, baik antara totkoh agama, masyarakat dan pemerintah.



"Artinya apa, ini adalah rahmad dan kita berharap, ini terus dirawat dalam rangka membangun Simalungun bahkan membangun Sumatera Utara kedepan," kata Sech Muda.



Tokoh masyarakat di antaranya, Abdul Karim Nasution dari Kecamatan Tanah Jawa menyampaikan apresiasi kepada Bupati Simalungun yang tetap konsisten memperhatikan umat beragama di Kabupaten Simalungun.



Masyarakat Simalungun kata Abdul Karim, patut bangga kepada JR Saragih yang telah memberikan perhatian besar kepada umat Islam, seperti rencana pembangunan Islamic Centre di Kota Perdagangan berbiaya Rp4 miliar.

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017