Pandan, 10/6 (Antarasumut)- Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Rahmayadi menegaskan, jika gerakan radikal atau kelompok-kelompok  intoleran dibiarkan, maka akan menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI). Untuk itu wawasan tentang kebangsaan itu harus dikembalikan.

Demikian ditegaskan Pagkostrad saat diwawancarai dalam kunjungannya ke Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah untuk buka puasa bersama sore ini di Makorem 023/KS Sibolga.

Menurut jenderal bintang tiga itu, salah satu topik yang akan disampaikannya nanti dalam acara buka puasa bersama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI serta pemuda adalah pentingnya wawasan kebangsaan itu.

“Indonesia itu beragaman dan tidak bisa memaksakan kehendak sesuai dengan kepentingan dan seleranya (kelompok radikal). Dan sejak zaman nenek moyang kita, kita itu sudah prural dan kita mengenal Bhineka Tunggal Ika dengan patokannya adalah Pancasila,”tegas Pangkostrad.

Kedatangan mantan Pangadam I/BB ini ke Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, atas undangan Danrem 023/KS untuk berbuka puasa bersama dengan jajaran TNI, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda yang ada di kedua daerah.

Paskotrat tiba di bandara Pinangsori Tapteng Sabtu siang, yang disambut oleh Pangam I/BB, Danrem 023/KS, Bupati Tapteng, Walikota Sibolga, Dandim. 

Dari Bandara, rombongan langsung menuju Masjid Agung Sibolga untuk sholat bersama, dan beristirahat sejenak di PIA Hotel Pandan sembari menunggu acara buka puasa bersama di Makorem 023/KS Sibolga.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017