Tapanuli Selatan,23/5(Antarasumut)- Bupati Syahrul M.Pasaribu mencanangkan Desa Sipange Siunjam, Kecamatan  Kecamatan Sayurmatinggi, Tapanuli Selatan  sebagai kampung Keluarga Berencana, Selasa.

Bupati berharap kampung KB tersebut harus membawa dampak positif bagi desa dan kelurahan sekitar sehingga program KB terlaksana dengan baik, apalagi pada  akhir tahun 2017 seluruh kecamatan di Tapsel sudah punya minimal satu kampung KB.

Hasil dari program KB dapat dirasakan setelah 15-25 tahun pasca pencanangannya.

"Bayangkan sejak dicanangkannya kampung KB  dan kemudian tidak tidak ada tindak lanjut, khawatir  jumlah penduduk kedepan bakalan meledak dan kelak anak cucu kita juga yang menderita," ujarnya.

Apabila pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dikhawatirkan dapat terjadi penebangan hutan dengan dalih perluasan permukiman dan usaha yang pada gilirannya dapat mengancam ekosistem terjadinya bencana longsor dan banjir yang menimbulkan korban jiwa.

Negara juga kewalahan membangun fasilitas umum akibat tidak terkendalinya jumlah penduduk, disebabkan dana yang semestinya dipakai membangun jalan, sekolah dan fasilitas kesehatan terpaksa dipakai untuk subsidi minyak dan lainnya.

Setelah melihat tantangan tersebut Bupati mendorong seluruh  pimpinan SKPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa agar program KB di Tapsel berjalan sukses.

"Jangan program ini dianggap seremonial belaka, karena harus ada pengawasan terhadap aktifnya seluruh instansi dalam mendukung suksesnya program KB tersebut,"katanya.

Bahkan lebih dari itu Bupati juga mengajak ulama dan tokoh masyarakat untuk harus berperan mensukseskan program KB sekaligus meluruskan pemahaman masyarakat tentang pilosofi adat Batak untuk memiliki banyak anak, dengan 'maranak sappulu pitu, marboru sappulu onom' (punya 17 anak laki-laki dan 16 anak perempuan).

Pencanangan kampung KB tersebut juga bagian perwujudan Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga dan juga Instruksi Presiden RI tentang KB dan pengendalian jumlah penduduk.

Program KB dicanangkan Presiden Suharto di tahun 1970 an tersebut sebuah pemikiran pemerintah saat itu sangat tepat.

"Bayangkan saja jika tingkat kelahiran penduduk tidak terkendali maka jumlah warga Indonesia saat ini sudah di atas level 750 juta jiwa,"sebut Bupati. 

Jumlah penduduk Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 240 juta jiwa, di Sumatera Utara 14 juta dan Tapanuli Selatan 300 ribu.

Bupati kembali menegaskan, target utama dari program KB saat ini pasangan usia subur (PUS), akan tetapi pasangan yang sudah punya dua anak atau lebih juga tetap menjadi target prioritas.

Hadir dalam pencanangan kampung KB tersebut Ketua TP PKK Tapanuli Selatan Syaufia Lina Syahrul M.Pasaribu , Asisten III Marasaud, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Hamonangan Siregar, Ketua APDESI Insan Hasibuan, pimpinan SKPD, para Camat, Lurah, Kades, dan tokoh masyarakat lainnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017