Pangaribuan, 24/4 (Antara) – Sejumlah 7 warga Sidagal, Desa Parsorminan, Kecamatan Pangaribuan, Taput, mengalami luka-luka akibat sambaran muatan listrik halilintar atau petir yang dihantarkan melalui satu unit lemari pendingin di rumah milik Parlindungan Pakpahan (58), yang menggelar acara syukuran tujuh bulanan menantunya.

“Medan listrik yang ditimbulkan halilintar atau petir, telah menyebabkan 7 warga Pangaribuan mengalami luka-luka akibat kesetrum,” terang Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, Senin (24/4/2017).

Disebutkan, peristiwa diawali turunnya hujan deras disertai kilatan petir yang melanda Sidagal hingga menyambar satu unit kulkas dirumah milik Parlindungan, yang sedang menggelar acara syukuran tujuh bulanan menantunya yang sedang hamil, Minggu, 23 April 2017, sekitar pukul 15.00 wib.

“Sepersekian detik setelah kilatan petir mengarah ke atap rumahnya, Marlina Aritonang, istri Parlindungan yang sedang berdiri di dekat kulkas merasakan hawa panas medan listrik yang mendera tubuhnya yang terhantarkan,” ungkap Walpon mengutip keterangan para korban.

Marlina pun kontan menjerit dan jeritannya menyita perhatian orang-orang di dekatnya, termasuk perhatian sang suami, Parlindungan, yang sontak bertindak menghampiri Marlina.

Marlina menerangkan, bila ada hawa panas menyengat yang dirasakan olehnya dari dalam kulkas. Sehingga, Parlindungan bersama 5 kerabat lainnya mendekat kearah lemari pendingin yang disebutkan, sembari membuka penutup kulkas.

“Setelah pintu kulkas terbuka, tiba-tiba, kami menyaksikan keluarnya berkas cahaya atau sinar yang merupakan medan listrik, hingga mengalir menyetrum kami,” sebut Walpon menirukan penuturan Marlina.

Meski hanya sekejapan mata, medan listrik tersebut mengakibatkan ketujuhnya terkapar dan segera mendapatkan pertolongan warga yang segera bertindak melumuri 4 korban dengan lumpur untuk menetralisir muatan listrik di tubuh mereka.

“4 korban, yakni Marlina Aritonang, Elda Pakpahan, Hotmida Pakpahan, dan Hotti Harianja, segera dilumuri lumpur. Sementara, korban lainnya, yakni Parlindungan dan Doni Pakpahan mendapatkan teknis pengobatan lain melalui peminuman air putih yang dicampur bubuk mesiu, serta korban terakhir, yaitu James Pakpahan yang segera dilarikan ke Puskesmas terdekat,” pungkas Walpon.

Hingga berita ini  diturunkan, ketujuh orang korban yang mengalami sengatan medan listrik yang dihantarkan oleh kilatan halilintar tersebut, sudah dalam keadaan membaik dan telah berada di rumah masing-masing untuk mendapat perawatan keluarga.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017