Tanjungbalai, 12/4 (Antara) - Pemkot Tanjungbalai bersama Korea Electric Power Industrial Development Co.Ltd (KEPID) menggelar diskusi rencana investasi energi terbarukan di pendopo rumah dinas Wali Kota Tanjungbalai.
Wali Kota Tanjungbalai Muhammad Syahrial, Rabu memaparkan Tanjungbalai memiliki luas 60 hektare dan merupakan memiliki sumber daya alam berupa pulau-pulau kecil diantaranya pulau Beswesen diperairan Sungai Asahan.
Secara gegrafis berada dipesisir pantai timur provinsi Sumatera Utara dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka, serta daerah hinterland yaitu Kabupaten Asahan, Simalungun, Batu Bara dan Labuhan Batu.
Tanjungbalai juga merupakan Kota perdagangan/jasa serta daerah transit menuju kawasan wisata Danau Toba di kabupaten Simalungun yang bisa ditempuh dengan waktu 3-4 jam melalui jalur darat.
Wali Kota beraharap, kedatangan investor dari Korea Selatan yang bergerak dibidang kelistrikan tersebut mau berinvestasi di Kota Tanjungbalai yang sangat membutuhkan sumber energi berupa arus listrik.
Pulau Beswesen yang sedang digarap menjadi objek wisata air, kata Syahrial, kedepannya membutuhkan sumber energi listrik, sehingga perusahaan Kepid Co.Ltd "negeri ginseng" itu diharapakan mau berinvestasi di Kota Tanjungbalai
"Kami (pemkot) berharap, Mr Yong Hua Huang selaku Ekesekutif Manager Kepid Co.Ltd berkenan menanamkan investasi berupa energi terbarukan di Kota Tanjungbalai," ujar Wali Kota.
Ekesekutif Manager Kepid Co.Ltd Mr.Yong Hua Huang , menyambut hangat tawaran tersebut dan mengundang Pemkot Tanjungbalai ke Kore Selatan untuk melihat langsung perusahaan mereka yang bergerak dibidang listrik tenaga surya.
Berdasarkan catatan, diskusi rencana investasi program energi terbarukan itu terlaksana atas lobi-lobi pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara bersama Kadin Kota Tanjungbalai.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kegiatan dialog interaktif terkait pembangunan dunia usaha yang kami gelar beberapa waktu lalu dan dihadiri perwakilan Kepid Co.Ltd asal Korea Selatan," ujar Ketua Kadin Tanjungbalai Haris Siahaan.***4***
(T.KR-YWK/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Wali Kota Tanjungbalai Muhammad Syahrial, Rabu memaparkan Tanjungbalai memiliki luas 60 hektare dan merupakan memiliki sumber daya alam berupa pulau-pulau kecil diantaranya pulau Beswesen diperairan Sungai Asahan.
Secara gegrafis berada dipesisir pantai timur provinsi Sumatera Utara dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka, serta daerah hinterland yaitu Kabupaten Asahan, Simalungun, Batu Bara dan Labuhan Batu.
Tanjungbalai juga merupakan Kota perdagangan/jasa serta daerah transit menuju kawasan wisata Danau Toba di kabupaten Simalungun yang bisa ditempuh dengan waktu 3-4 jam melalui jalur darat.
Wali Kota beraharap, kedatangan investor dari Korea Selatan yang bergerak dibidang kelistrikan tersebut mau berinvestasi di Kota Tanjungbalai yang sangat membutuhkan sumber energi berupa arus listrik.
Pulau Beswesen yang sedang digarap menjadi objek wisata air, kata Syahrial, kedepannya membutuhkan sumber energi listrik, sehingga perusahaan Kepid Co.Ltd "negeri ginseng" itu diharapakan mau berinvestasi di Kota Tanjungbalai
"Kami (pemkot) berharap, Mr Yong Hua Huang selaku Ekesekutif Manager Kepid Co.Ltd berkenan menanamkan investasi berupa energi terbarukan di Kota Tanjungbalai," ujar Wali Kota.
Ekesekutif Manager Kepid Co.Ltd Mr.Yong Hua Huang , menyambut hangat tawaran tersebut dan mengundang Pemkot Tanjungbalai ke Kore Selatan untuk melihat langsung perusahaan mereka yang bergerak dibidang listrik tenaga surya.
Berdasarkan catatan, diskusi rencana investasi program energi terbarukan itu terlaksana atas lobi-lobi pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara bersama Kadin Kota Tanjungbalai.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kegiatan dialog interaktif terkait pembangunan dunia usaha yang kami gelar beberapa waktu lalu dan dihadiri perwakilan Kepid Co.Ltd asal Korea Selatan," ujar Ketua Kadin Tanjungbalai Haris Siahaan.***4***
(T.KR-YWK/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017