Simalungun, 2/4 (Antarasumut) - Bupati Simalungun, JR Saragih terus berusaha memperindah kawasan destinasi wisata Danau Toba dengan membangun gedung GMI Armstrong di Kota Parapat, Minggu.
     Bupati bersama Wakil Bupati Tobasa, Hulman Sitorus, Pendeta Gereja Methodist, Bishop Darwis Manurung meletakkan batu penjuru pembangunan gereja tersebut.
     Gereja Methodist Indonesia Amstrong di Parapat itu memiliki sejarah panjang. Nama Amstrong ditetapkan sebagai nama gereja, karena dia merupakan sosok yang menyebarkan gereja Methodist.
     Saat meninggal, abu jenazah Amstrong dibagi menjadi tiga bagian, yakni di Amerika, Danau Toba dan Lumban Lobu di Tobasa, yang menjadi bukti Amstrong mencintai Indonesia.
     Bupati mengatakan, bangunan rumah ibadah Gereja Methodist itu sebagai bentuk tanda terima kasih buat Amstrong dan makamnya sebagai tanda peristirahatan, sehingga menjadi bentuk memorial. 
     "Wisatawan yang datang ke Parapat juga bisa melihat wisata religi yang ada di sekitaran Danau Toba," kata JR.
     Kehadiran gereja Methodist akan menjadi bagian dalam menumbuhkan pertumbuhan perekonomian, secara otomatis Parapat akan memiliki kehidupan pariwisata yang kuat melalui pertumbuhan gereja, sama seperti Bali.
      Pembangunan Gereja Methodist itu membutuhkan dana Rp9,8 miliar yang ditargetkan selesai Oktober 2017, dan Pemerintahan Kabupaten Simalungun memberikan Rp100 juta dalam tahap pertama pembangunan. 
     Bupati secara pribadi menyumbang Rp 5 juta untuk menyebarkan lagu daerah Batak berjudul Tangiang Pangidoan di seluruh gereja, sekolah maupun di seluruh Nagori serta Rp 25 juta untuk peletakan batu pertama.
     JR meminta lagu daerah Tangiang Pangidoan disebarkan di pelosok-pelosok, sehingga generasi muda di Sumatera Utara bisa ingat kepada tanah kelahirannya. 
     "Saya juga berharap agar gereja ini bisa menjadi semangat baru dan Kabupaten Simalungun bisa terus melayani masyarakat dengan seutuhnya" kata JR.
     

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017