Medan, 22/3 (Antara) -Kementerian Komunikasi dan Informatika - KIBAR akan menggelar Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Medan pada 25 Maret setelah peluncuran program pertama telah dilakukan Juni 2016.

"Medan menjadi kota ke-10 yang dijadikan Kemenkominfo-KIBAR untuk mensosialisasikan Gerakan Nasional 1000 Starup Digital  yang merupakan bentuk pergerakan baru di industri digital di Indonesia bahkan dunia," kata Public Relation Kibar Kreasi Indonesia, Rizky Kurniawan S di Medan, Rabu.

Dia menjelaskan, sebelum di Medan, gerakan itu sudah dilakukan di sembilan kota lainnya yakni Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Malang, Makassar,  Denpasar dan terakhir Pontianak.

Untuk di Medan, KIBAR-Kemenkominfo menggandeng Tech Valley, dan Clapham Collective Medan dalam pagelaran sosialisasi Gerakan 1000 Startup.

Tahap awal, gerakan akandimulai dengan Igntion yang akan digelar di Aula Farmasi, Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Sabtu 25 Maret.

Ignition adalah sesi seminar yang bertujuan untuk menanamkan pola pikir entrepreneurship bagi mereka yang mau memberikan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi banyak orang.

Bagaimana berkolaborasi, melihat masalah sebagai peluang, serta membangun ide menjadi bisnis.

Bentuk kegiatannya berupa seminar dengan menghadirkan beberapa pembicara yang sudah mumpuni di bidang teknologi, kreatif, maupun startup.

Mulai Yansen Kamto (Chief Executive KIBAR), Leonika Sari (CEO Reblood), Andreas Senjaya (CEO iGrow), Kristupa Saragih (Founder Fotografer.net) dan Thomas Diong (Chief Product & Data Officer Sale Stock)

Melalui program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, para anak muda Kota Medan dapat catch up dalam permainan industri startup digital Indonesia," katanya.

Medan sendiri dipilih sebagai salah satu tuan rumah Gerakan Nasional 1000 Startup Digital karena memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Sumut yang meningkat dari tahun ke tahun.

Kondisi itu ditunjang dengan jumlah usia produktif yang mencapai 50 persen dan sudah banyak wirausahawan muda yang mulai bermunculan di kota itu serta juga memiliki institusi pendidikan yang dapat menghasilkan calon-calon wirausaha muda berkualitas.

"Animo masyarakat mendaftar Gerakan Nasioal 1000 Starup Digtal itu juga cukup tinggi.Panitia masih membuka pendaftaran hingga 24 Maret," katanya.

Diharapkan banyak dari peserta Medan  yang lolos seleksi untuk dibina dan diarahkan membuat startup baru yang bermanfaat bagi banyak orang.

"Kalau banyak bemunculan starti digital di Indonesia, maka seperti yang diharapkan Menteri Kominfo Rudiantara, pergerakan baru di industri digital itu akan bisa menjadi world's biggest digital power,  bukan cuma di South East Asia," katanya.

Rizky yang didampingi eksekutif dari KIBAR lainnya Aulia, mengakui, bahwa program Starup Digital yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari seleski, pembinaan dan seterunsya merupakan yang pertama di dunia.

Di negara lain, programnya hanya dilakukan sebagian karena selain sumber daya manusia yang melek digital sudah banyak, biayanya cukup besar sehingga perlu dukungan pemerintah.

"Di Indonesia, pemerintah perduli karena memang  masih sedikitnya startup yang muncul dan bermanfaat bagi masyarakat banyak dan harapan besar bahwa perekonomian Indoensia ke depannya akan sangat maju," katanyya.

Dia menegaskan, kunjungan CEO Kibar Kreasi Indonesia Yansen Kamto dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengikuti rombongan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat dan melihat Silicon Valley, memberi inspirasi dan swmngat baru untuk menciptakan SDM ahli teknologi digital di dalam negeri.

Wilson yang juga dari KIBAR menjelaskan, program 1000 Starup Digital  Indonesia itu tidak meniru bulat-bulat Silicon Valley, tetapi mengambil semangatnya dan membuat konsep yang baru.

"Diharapkan dengan program itu bisnis e-commerce di Indonesia bisa naik sepuluh kali lipat dalam lima tahun mendatang sehingga  mewujudkan mimpi menjadikan Indonesia sebagai negara berbasis ekonomi digital terbesar di Asia Pasifik",katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017