Tapanuli Selatan,6/2(Antarasumut)-Kehadiran Pusat Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) sekaligus menggantikan 'kenangan' Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Parausorat Sitabo-tabo, Kecamatan SD.Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan yang sudah lama rusak.
"Kami warga cukup bersyukur setelah lebih kurang enam tahun desa kami kembali terang benderang," kata Kepala Desa Parausorat Sitada-tada Pangihutan Sihombing kepada ANTARA disela-sela peresmian PLTMH berbiaya Rp.2,4 milyar itu, Minggu.
Menurut Kepala Desa Sihombing sekitar Tahun 2011 disaat periode pertama Bupati Syahrul M.Pasaribu memimpin bumi 'dalihan natolu' Tapanuli Selatan, PLTS sudah terpasang dan masyarakat setempat menikmati listrik.
"Namun sejalan waktu demi waktu hingga tahun berganti tahun satu persatu peralatan PLTS yang terpasang mengalami kerusakan lampu pun tak menyala lagi,"katanya.
Mereka (warga) tak patah arang, mereka terus bermohon kepada pemerintah dan Bupati Syahrul dengan asa warga kembali bisa menikmati listrik seperti sedia kala.
"Alhamdulillah, atas tinggi perhatian pemerintah dan atas upaya Bupati Syahrul di periode keduanya sembari melakukan lobi-lobi akhirnya impian memiliki listrik akhirnya terwujud,"sebutnya.
PLTMH itu pun diresmikan pengoperasiannya, jenis turbin dipakai Cross Flow mampu mensuplay arus listrik tegangan 220 voltage ke 118 sambungan rumah tangga di desa tersebut.
"Kami akan merawat seluruh faktor pendukung dan seluruh peralatan terkait PLTMH yang memanfaatkan aek (sungai) Mandudu itu, dan kami akan menjaga kelestarian hutan kami,"janjinya.
Bahkan kata dia untuk menjamin keberlangsungan perawatan PLTMH agar tetap awet, warga masyarakat Parausorat Sitabo-tabo sudah sepakat menyisihkan pencarian mereka dalam satu bulan Rp.15 ribu untuk dikumpul untuk biaya perawatan mesin dan lainnya.
"Kami sadar betul betapa berharganya sebuah penerangan lampu listrik buat kami apalagi pada malam hari, mengingat lokasi Sitabo-tabo cukup jauh dari keramaian berada diketinggian sekitar 1200 meter diatas permukaan laut,"katanya.
Tambah sesuai penjelasan Bupati dengan besaran dana PLTMH Rp.2,4 milyar apabila dibagi ke 118 yang mendapatkan sambungan listrik berarti per rumah tangga sudah tersubsidi Rp.20 juta lebih membuat masyarakat semakin sayang kepada proyek pemerintah itu.
Ia optimis kehadiran PLTMH akan menambah semangat, dan motivasi khususnya generasi bangsa anak anak desa itu untuk lebih giat belajar dan belajar untuk menggapai cita-citanya.
"Sebagaimana harapan Bupati Syahrul M.Pasaribu sampaikan pada acara peresmian PLTMH tersebut,"ujarnya.
Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu secara terpisah kepada ANTARA berharap lebih jauh semoga keberadaan PLTMH tersebut mampu mendorong kemajuan perekonomian Parausorat Sitabo-tabo kearah lebih baik selain kemajuan pendidikan anak-anak desa terpencil itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Kami warga cukup bersyukur setelah lebih kurang enam tahun desa kami kembali terang benderang," kata Kepala Desa Parausorat Sitada-tada Pangihutan Sihombing kepada ANTARA disela-sela peresmian PLTMH berbiaya Rp.2,4 milyar itu, Minggu.
Menurut Kepala Desa Sihombing sekitar Tahun 2011 disaat periode pertama Bupati Syahrul M.Pasaribu memimpin bumi 'dalihan natolu' Tapanuli Selatan, PLTS sudah terpasang dan masyarakat setempat menikmati listrik.
"Namun sejalan waktu demi waktu hingga tahun berganti tahun satu persatu peralatan PLTS yang terpasang mengalami kerusakan lampu pun tak menyala lagi,"katanya.
Mereka (warga) tak patah arang, mereka terus bermohon kepada pemerintah dan Bupati Syahrul dengan asa warga kembali bisa menikmati listrik seperti sedia kala.
"Alhamdulillah, atas tinggi perhatian pemerintah dan atas upaya Bupati Syahrul di periode keduanya sembari melakukan lobi-lobi akhirnya impian memiliki listrik akhirnya terwujud,"sebutnya.
PLTMH itu pun diresmikan pengoperasiannya, jenis turbin dipakai Cross Flow mampu mensuplay arus listrik tegangan 220 voltage ke 118 sambungan rumah tangga di desa tersebut.
"Kami akan merawat seluruh faktor pendukung dan seluruh peralatan terkait PLTMH yang memanfaatkan aek (sungai) Mandudu itu, dan kami akan menjaga kelestarian hutan kami,"janjinya.
Bahkan kata dia untuk menjamin keberlangsungan perawatan PLTMH agar tetap awet, warga masyarakat Parausorat Sitabo-tabo sudah sepakat menyisihkan pencarian mereka dalam satu bulan Rp.15 ribu untuk dikumpul untuk biaya perawatan mesin dan lainnya.
"Kami sadar betul betapa berharganya sebuah penerangan lampu listrik buat kami apalagi pada malam hari, mengingat lokasi Sitabo-tabo cukup jauh dari keramaian berada diketinggian sekitar 1200 meter diatas permukaan laut,"katanya.
Tambah sesuai penjelasan Bupati dengan besaran dana PLTMH Rp.2,4 milyar apabila dibagi ke 118 yang mendapatkan sambungan listrik berarti per rumah tangga sudah tersubsidi Rp.20 juta lebih membuat masyarakat semakin sayang kepada proyek pemerintah itu.
Ia optimis kehadiran PLTMH akan menambah semangat, dan motivasi khususnya generasi bangsa anak anak desa itu untuk lebih giat belajar dan belajar untuk menggapai cita-citanya.
"Sebagaimana harapan Bupati Syahrul M.Pasaribu sampaikan pada acara peresmian PLTMH tersebut,"ujarnya.
Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu secara terpisah kepada ANTARA berharap lebih jauh semoga keberadaan PLTMH tersebut mampu mendorong kemajuan perekonomian Parausorat Sitabo-tabo kearah lebih baik selain kemajuan pendidikan anak-anak desa terpencil itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017