Sipoholon, 5/12 (Antara) – Sekitar 50 hektar lahan pertanian masyarakat di Dusun Sibuntuon, Desa Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, Taput tergenang air setinggi satu meter akibat banjir yang melanda daerah itu, Senin.

“Tanggul jebol telah menyebabkan sekitar 50 hektar lahan pertanian digenangi air,” terang Jonter Simanungkalit, warga sekitar yang ditemui di lokasi kejadian, Senin.

Disebutkan, luapan air menggenangi lahan pertanian setelah tanggul sungai Aek Siandurian mengalami jebol setelah wilayah itu diguyur hujan selama kurang lebih 2 hari 2 malam.

"Bibit padi yang siap untuk disemai hilang terbawa air. Tanaman cabai, jagung, dan lainnya juga dipastikan rusak akibat genangan air. Kita takut apabila hujan terus-menerus, luapan air semakin tinggi,” ujarnya.

Luapan air yang melanda daerah itu juga merusak kolam ikan milik masyarakat sekitar. Seperti dialami Oppung Gideon Simanungkalit, yang harus merelakan dua petak kolam ikan, serta puluhan ternak entok miliknya hilang terbawa arus.

"Saya rugi hingga 15 juta rupiah. Dua petak kolam ikan saya sudah tertutup luapan air. Ikan mas dan mujahir yang siap panen akhir desember nanti, semuanya hilang," ungkapnya.

Menurut warga sekitar, kejadian banjir yang menggenangi daerahnya baru diketahui pada pagi hari, setelah guyuran hujan deras berganti hujan gerimis.

"Mungkin disitulah (malam hari), tanggul sungai jebol, luapan air naik hingga satu meter," sebutnya.

Menyikapi kejadian ini, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, didampingi Kadis PUK Anggiat Rajagukguk, turun ke lokasi sembari mengimbau agar masyarakat peduli dan bersama-sama memelihara saluran irigasi seperti di Dusun Sibuntuon itu.

"Ini segera diatasi sekaligus normalisasi dengan alat berat, tapi mari kita pelihara dan kita jaga. Saya lihat ada bagian tanggul yang digarap tetapi tidak dijaga tanah yang semakin terkikis sehingga tanggung mudah jebol. Mari kita jaga bersama karena ini milik kita bersama dan untuk kepentingan kita bersama," katanya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016