Panyabungan, 31/10 (Antarasumut) –  Untuk mengangkat dan melindungi para petani kopi arabika Mandailing didunia Internasional,  Masyarakat Perlindungan Indikasi Geokrapis (MPIG) hadir di Kabupaten Mandailing Natal.

“Kehadiran MPIG dikabupaten Mandailing Natal bertujuan adalah selain melindungi para petani kopi juga hadir untuk  mengangkat kembali nama kopi Mandailing yang sudah dikenal dunia internasional.” kata ketua MPIG Mandailing Natal, Ir.Zubeir Lubis kepada ANTARA, Senin (31/10) di Panyabungan.

Dikatakannya,   MPIG  ini didirikan  sejak awal bertujuan untuk mengembalikan nama  kopi Mandailing kembali ke daerah Mandailing Natal,  yang mana nama tersebut dikenal sudah  mendunia namun dalam beberapa dekade  belakangan ini sekan terlupakan.

"Kita akui kopi mandailing masih banyak beredar di dunia internasional, namum  bukan merupakan produksi asli para petani kita " katanya.

Menurutnya,  hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor  yang mengakibatkan nama kopi Mandailing kopi mandailing tersebut beralih ke produsen lain diluar daerah aslinya sendiri yakni Mandailing Natal.

“Melihat dari fakta inilah didirikan MPIG sehingga nantinya dapat  membuat keterpanggilan  didalam  membuat berbagai program, terobosan sehingga nantinya dapat terjalin kerjasama dengan  masyarakat maupun petani,” ujarnya.

Dengan adanya wadah ini para petani kopi arabika Mandailing  akan  terlindunggi dan sekaligus menunjukkan bahwa masih ada komoditas yang bisa diunggulkan dari daerah Mandailing Natal.

Kehadiran MPIG ini sebelumnya juga  sudah melakukan kerjasama dengan NGO Internasional dalam pengembangan beberapa kawasan potensial untuk pengembangan kopi arabika sumatra mandailing tersebut. Seperti di Desa Pagar Gunung, Desa Pagur beberapa desa di Kecamatan Ulu Pungkut.

Meskipun begitu,  MPIG akan terus melakukan penggalian berbagai potensi, maupun kerjasama dengan instansi pemerintah lainnya. Misalnya dengan kementrian, dinas propinsi dan kabupaten termasuk didalamnya ditahun  tahun 2017 nantinya pengembangan kopi mandailing dari Pakantan.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016