Medan, 19/10 (Antarasumut) - Pemkab Karo dinilai kurang tanggap dalam menangani warga yang mengungsi sekian lama akibat erupsi Gunung Sinabung, sehingga menyebabkan pengungsi terpaksa berunjuk rasa yang berujung anarkis.

Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Gerindra Astrayuda Bangun di Medan, Rabu, mengatakan unjuk rasa pengungsi yang berujung anarkis dan menyebabkan seorang warga meninggal dunia itu memang disesalkan.

Namun, aksi yang dilakukan pengungsi tersebut disebabkan kurang tanggapnya penanganan yang dilakukan Pemkab Karo terhadap warga yang telah meninggalkan rumahnya sekian tahun.

Itu menjadi salah satu indikasi jika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo kurang teliti dalam mendata warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.

Seharusnya pendataan pengungsi dilakukan dengan lengkap, transparan, dan teradministrasi dengan baik sehingga dapat diketahui warga yang belum menerima bantuan.

Jika pendataan tersebut dilakukan dengan baik, diperkirakan peristiwa anarkis yang menewaskan seorang warga itu tidak akan terjadi.

Bupati Karo Terkelin Brahmana selaku kepala daerah harus introspeksi diri dan harus bersikap tegas untuk memberikan keadilan bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan Baskami Ginting mengatakan, pihaknya banyak menerima keluhan warga jika penanganan terhadap pengungsi erupsi Gunung Sinabung tidak dikelola dengan profesional.

Ia mencontohkan pengabaian kerusakan bangunan yang ada di tempat relokasi di kawasan Siosar dan sejumlah proyek yang sudah selesai tapi tetapi tidak diserahterimakan.

Pihaknya mengharapkan Pemkab Karo mampu bersikap bijaksana terhadap pengungsi, termasuk rutin melakukan dialog dengan warga telah lama berada dalam pengungsian.

Sebelumnya, ratusan pengungsi yang berasal dari Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung mendatangi kantor bupati Karo di Kabanjahe pada Selasa (18/10) untuk mempertanyakan dana relokasi tahap kedua.

Namun, pengungsi tidak mendapatkan kepastian sehingga terjadi aksi anarkis dengan pegawai di kantor instasi pemerintahan tersebut.

Akibat aksi saling dorong, seorang warga Desa Gurukinayan Sartono Sembiring (61) tewas akibat terjatuh dari lantai dua kantor bupati Karo.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016