Medan, 18/10 (Antarasumut) - Perusahaan di Sumatera Utara berpeluang besar untuk menjadi perusahaan terbuka atau "go public" karena industri daerah itu khususnya yang mengandalkan komoditas masih cukup eksis.

"Tahun ini harus dijadikan pengusaha khususnya Sumut untuk masuk ke pasar bursa karena ada tren kenaikan harga komoditas," kata

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan P Roeslani di Medan, Selasa.

Dia mengatakan itu dalam acara Sosialisasi Pasar Modal sebagai Sumber Pendanaan bagi Pengembangan Industri di Daerah yang dihadiri pengusaha dan berbagai kalangan lainnya.

Menurut Rosan, harga sawit yang masih bagus dan tren menguat serta karet yang mulai membaik akan mendongkrak kinerja perusahaan,.

Sehingga untuk bisa menjadi perusahaan yang lebih maju dan terkemuka, perusahaan harusnya "go public".

"Perusahaan yang `go public` diyakini akan lebih maju karena pasar modal menjadi salah satu alternatif utama bagi perusahaan yang ingin mendapat tambahan modal," katanya.

Dengan menjadi perusahaan terbuka, selain mendapat modal melimpah, perusahaan juga akan semakin dipercaya masyarakat, semakin tertib, transparan serta asas manfaat lebih banyak.

"Jika dilihat potensi di Sumut, saat ini sedikitnya ada 27 perusahaan di provinsi itu yang berpotensi masuk ke pasar bursa," katanya.

Direktur Pengembangan dan Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, dewasa ini baru ada enam perusahaan di Sumut yang telah melantai di bursa.

Enam perusahaan itu terdiri dari empat emiten perusahaan yakni PT Atmindo, Bank Mestika, Toba Pulp Lestari dan PT Pembangunan Graha Lestari Indah serta dua perusahaan yang menawarkan obligasi yakni Bank Sumut dan PT Pelindo I.

Dia mengatakan, banyak manfaat yang akan diterima perusahaan jika sudah "go public".

Perusahaan misalnya akan mendapat promosi gratis di media yang akan bisa meningkatkan pamor perusahaan.

Dengan terbuka, produk atau proyek perusahaan, serta layanan atau jasa yang diberikan perusahan juga akan semakin dikenal.

"Semuanya itu membuat peluang bisnis dan kerja sama akan semakin terbuka di perusahaan," katanya.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa keuangan (OJK), M Noor Rachman berharap, Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia yang diharapkan menjadi pionir sebagai perusahaan "go public" setelah Jakarta dan Surabaya.

Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus bahkan di atas angka nasional dan industrinya berbasis komoditas yang dibutuhkan, maka peluang perusahaan di Sumut untuk "go public" sangat besar.  

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016