Medan, 30/9 (Antarasumut) - Telkomsel menggelar program mengajar dengan 'menerjunkan" para karyawan ke sekolah dasar atau SD khususnya yang berada di pinggiran kota/kabupaten.

"Program penddidikan yang disebut MERCUSUAR (Mengajar Caraku Untuk Selalu Belajar) merupakan program khusus bagi karyawan Telkomsel yang sukarela untuk mengajar,Tujuannya untuk memberi motivasi kepada siswa SD," kata General Manager Human Capital Management Area Sumatera, Telkomsel, Ardi Afriady di Medan, Jumat.

Dia mengatakan itu usai sejumlah karyawan Telkomsel dengan tim Alan dan Yoan mengajar di Sekolah Amir Hamzah Jalan Pertahanan Ujung/Simpang Beo Lau Dendang, Ps Tuan, Deliserdang, Sumut.

Ardi Afriady menjelaskan, karyawan yang mengajar tidak harus memiliki latar belakang mengajar atau profesi sama di dalam kantor, tetapi adalah karyawan benar-benar mau mengajar untuk memberi motivasi kepada para siswa.

"Telkomsel ingin memberi motivasi kepada anak -anak untuk menggapai cita-citanya. Diharapkan kalau sejak dini anak-anak mendapat motivasi, maka semangat belajar dan menggapai cita-citanya akan lebih tinggi ," katanya.

Mengingat mengajar motivasi, maka materi pelajaran adalah menimbulkan keberanian kepada siswa untuk mengungkapkan atau menyebutkan cita-citanya hingga bagaimana cara meraih cita cita tersebut.

"Manajemen Telkomsel ingin mendorong keberanian para siswa untuk mengungkapkan cita-citanya dan percaya diri untuk meraih cita-cita," kata Ardi.

Dia menegaskan, pprogram MERCUSUAR memang bertujuan agar para siswa SD bisa mendapatkan "insight" tidak sekedar pelajaran formil yang mereka terima sehari hari di sekolah.

"Materi yang diberikan lebih kepada memberikan pemahaman dan motivasi kepada siswa agar tetap yakin bahwa siapapun bisa meraih cita-citan dan salah satunya adalah dengan rajin belajar,”katanya.

Ke depannya, katanya, program MERCUSUAR ditargetkan tidak sekadar mengajar pada tingkat sekolah dasar, namun juga keberbagai jenjang pendidikan termasuk kalangan mahasiswa maupun profesional dan tentunya materi yang disampaikan akan disesuaikan dengan objek siswa yang akan diajar.

"Manajemen berharap program pendidikan itu bisa bermanfaat untuk anak didik agar mereka bisa memahami bahwa untuk mencapai tujuan tentu harus dilakukan secara sungguh-sungguh salahsatunya adalah belajar dengan rajin.Telkomsel punya tanggung jawab meningkatkan SDM anak bangsa.' ujar Ardi.

Kepala Sekolah Amir Hamzah, Rosmalia Siregar, mengaku, sekolahnya yang memiliki siswa 510 orang itu mulai SD hingga SMA/SMK, masih minim dengan fasilitas karena berharap dari bantuan pemerintah dan donatur menyusul sebagian besar siswa adalah dari keluarga tidak mampu.

"Manajemen sekolah memberi apresiasi kepada Telkomsel yang sudah menjalakan program mengajar dan bahkan siap memberi bantuan untuk pakaian, sepatu dan peralatan sekolah untuk siswa," katanya.

Rosmalia mengaku pihak sekolah memang terus berharap donatur siap memberi bantuan termasuk motivasi seperti yang dilakukan Telkomsel agar anak-anak didik yang dari keluarga tidak mampu itu tetap memiliki semangat kuat untuk tetap sekolah.

"Dari data yang diperoleh, masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan sekolah rata-rata sudah putus sekolah usai tamat SD atau SMP dan itu tentunya sangat tidak baik terhadap generasi bangsa ke depannya," katanya.

Sekolah yang berada di lahan garapan lekas PTPN II itu memang terlihat memprihatinkan seperti tanpa listrik dan fasiltas belajar dan mengajar yang minim .

Sekolah itu juga terlihat digenangi air banjir karena tidak ada drainase di kawasan itu, meski sebelum masuk sekolah, para guru dan siswa sudah bergotong rotong menguras air dari ruangan guru dan siswa..

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016