Medan, 8/9 (antarasumut) - Manajemen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menjalankan program BUMN Mengajar dengan memperkenalkan bisnis gas BUMN itu ke siswa SMK Negeri 9 di Medan.
"Program BUMN Mengajar yang dilakukan PGN di SMKN 9 diharapkan bisa memberi pemahaman soal seluk beluk gas ke siswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa," kata Sales Area Head, Medan PGN, Saeful Hadi di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu usai melakukan program BUMN Mengajar yang dihadri pejabat Dinas Pendidikan Kota Medan.
Menurut Hadi, program BUMN Mengajar itu juga dimaksudkan untuk memberitahukan ke pelajar tentang peran BUMN dalam membangun negara.
"Sebenarnya PGN seperti perusahaan BUMN lainnya juga sudah berbuat banyak untuk sektor pendidikan seperti ada pemberian beasiswa untuk S1 dan S2. Tetapi program BUMN Mengajar ini dinilai semakin tepat untuk lebih mengenalkan bisnis masing-masing perusahaan BUMN sekaligus menunjukkan peran perusahaan BUMN dalam andil pembangunan negara," katanya.
Diharapkan, dengan mengetahui seluk beluk bisnis, maka para siswa juga ikut termotivasi untuk lebih giat belajar dan kemudan bisa bekerja di perusahaan BUMN atau bahkan menjadi pengusaha mandiri yang juga menjadi harapan pemerintah.
Dalam mengajar itu Saeful dibantu pejabat lainnya, terlihat berupaya membuat para siswa untuk menjadi sosok percaya diri, berani, kreatif dan punya semangat untuk berhasil.
Saeful Hadi-pun mencotohkan dirinya yang berasal dari daerah kecil atau perkampungan yakni di Kebumen, tetapi nyatanya bisa masuk ke perusahaan BUMN dan menjadi salah satu pimpinan di PGN.
Menurut Sarful, semua keberhasilannya itu bisa diraihnya karena kemauan belajar yang keras dan gigih di bangku sekolah dulu.
"Saya bisa menjadi `orang` saat fasilitas pendidikan masih sangat minim. Nah sekarang harusnya dengan fasiltas pendidikan yang memadai dan peluang maju yang lebih terbuka, harusnya pelajar sekarang bisa lebih berhasil dari pada saya ," katanya.
Dia berharap, agar pelajar memanfaatkan teknologi khususnya teknologi informasi dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kemajuan, bukan sebaliknya disalahgunakan.
Saeful juga mengajal agar siswa SMKN 9 itu hidup dengan kejujuran karena hal tersebut akan membuat pelajar bisa lebih tenang dan diridhoi Allah dalam menggapai cita-citanya.
"Jujur itu keren," katanya yang disambut dengan tepuk tangan ratusan siswa itu.
Kepala SMKNi 9 Medan, Sakti Siregar, mengatakan, lulusan sekolah itu dinilai siap pakai menyusul banyaknya alumni yang bekerja di perusahaan besar dan termasuk membuka usaha sendiri.
SMKN 9 yang memliki jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer Jaringan, Perawatan Sosial, Animasi, Multimedia, serta Desain dan Komunikasi Visual, dinilai sudah sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di zaman canggih ini.
Meski fasilitas sekolah dinilai sudah memadai, kata dia, manajemen sekolah itu tetap berharap ada dukungan dari pihak swasta , BUMD dan BUMN.
"Fasilitas yang memadai masih perlu ditingkatkan dan diperlukan beasiswa untuk anak-anak khususnya yang berprestasi tetapi dari keluarga tidak mampu," katanya.
Dari total 1.836 siswa SMKN 9 Medan dewasa ini, katanya, lebih dari 50 persen berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke bawah dan bahkan banyak yang mengajukan surat miskin.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dinas Pendidikan Kota Medan, Nur Ariani, mengatakan, dengan adanya program BUMN Mengajar, Dinas Pendidikan Medan merasa sangat terbantu dalam upaya mendorong proses belajar dan mengajar yang lebih berkualitas.
Dinas Pendidikan, kata dia, berharap, agar BUMN Mengajar terus dilangsungkan dan tidak hanya sebagai kegiatan seromoni.
"Pendidikan adalah tanggung jawab bersama karena tujuan akhirnya untuk memajukan bangsa dan negara," katanya.
Program BUMN Mengajar yang dilakukan PGN itu terlihat "hidup" yang tercermin dari antusiasnya para siswa bertanya tentang bisnis PGN hingga ikut bermain "game` menguji kecerdasan para siswa dimana akhirnya siswa yang cerdas mendapatkan berbagai hadiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Program BUMN Mengajar yang dilakukan PGN di SMKN 9 diharapkan bisa memberi pemahaman soal seluk beluk gas ke siswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa," kata Sales Area Head, Medan PGN, Saeful Hadi di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu usai melakukan program BUMN Mengajar yang dihadri pejabat Dinas Pendidikan Kota Medan.
Menurut Hadi, program BUMN Mengajar itu juga dimaksudkan untuk memberitahukan ke pelajar tentang peran BUMN dalam membangun negara.
"Sebenarnya PGN seperti perusahaan BUMN lainnya juga sudah berbuat banyak untuk sektor pendidikan seperti ada pemberian beasiswa untuk S1 dan S2. Tetapi program BUMN Mengajar ini dinilai semakin tepat untuk lebih mengenalkan bisnis masing-masing perusahaan BUMN sekaligus menunjukkan peran perusahaan BUMN dalam andil pembangunan negara," katanya.
Diharapkan, dengan mengetahui seluk beluk bisnis, maka para siswa juga ikut termotivasi untuk lebih giat belajar dan kemudan bisa bekerja di perusahaan BUMN atau bahkan menjadi pengusaha mandiri yang juga menjadi harapan pemerintah.
Dalam mengajar itu Saeful dibantu pejabat lainnya, terlihat berupaya membuat para siswa untuk menjadi sosok percaya diri, berani, kreatif dan punya semangat untuk berhasil.
Saeful Hadi-pun mencotohkan dirinya yang berasal dari daerah kecil atau perkampungan yakni di Kebumen, tetapi nyatanya bisa masuk ke perusahaan BUMN dan menjadi salah satu pimpinan di PGN.
Menurut Sarful, semua keberhasilannya itu bisa diraihnya karena kemauan belajar yang keras dan gigih di bangku sekolah dulu.
"Saya bisa menjadi `orang` saat fasilitas pendidikan masih sangat minim. Nah sekarang harusnya dengan fasiltas pendidikan yang memadai dan peluang maju yang lebih terbuka, harusnya pelajar sekarang bisa lebih berhasil dari pada saya ," katanya.
Dia berharap, agar pelajar memanfaatkan teknologi khususnya teknologi informasi dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kemajuan, bukan sebaliknya disalahgunakan.
Saeful juga mengajal agar siswa SMKN 9 itu hidup dengan kejujuran karena hal tersebut akan membuat pelajar bisa lebih tenang dan diridhoi Allah dalam menggapai cita-citanya.
"Jujur itu keren," katanya yang disambut dengan tepuk tangan ratusan siswa itu.
Kepala SMKNi 9 Medan, Sakti Siregar, mengatakan, lulusan sekolah itu dinilai siap pakai menyusul banyaknya alumni yang bekerja di perusahaan besar dan termasuk membuka usaha sendiri.
SMKN 9 yang memliki jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer Jaringan, Perawatan Sosial, Animasi, Multimedia, serta Desain dan Komunikasi Visual, dinilai sudah sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di zaman canggih ini.
Meski fasilitas sekolah dinilai sudah memadai, kata dia, manajemen sekolah itu tetap berharap ada dukungan dari pihak swasta , BUMD dan BUMN.
"Fasilitas yang memadai masih perlu ditingkatkan dan diperlukan beasiswa untuk anak-anak khususnya yang berprestasi tetapi dari keluarga tidak mampu," katanya.
Dari total 1.836 siswa SMKN 9 Medan dewasa ini, katanya, lebih dari 50 persen berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke bawah dan bahkan banyak yang mengajukan surat miskin.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dinas Pendidikan Kota Medan, Nur Ariani, mengatakan, dengan adanya program BUMN Mengajar, Dinas Pendidikan Medan merasa sangat terbantu dalam upaya mendorong proses belajar dan mengajar yang lebih berkualitas.
Dinas Pendidikan, kata dia, berharap, agar BUMN Mengajar terus dilangsungkan dan tidak hanya sebagai kegiatan seromoni.
"Pendidikan adalah tanggung jawab bersama karena tujuan akhirnya untuk memajukan bangsa dan negara," katanya.
Program BUMN Mengajar yang dilakukan PGN itu terlihat "hidup" yang tercermin dari antusiasnya para siswa bertanya tentang bisnis PGN hingga ikut bermain "game` menguji kecerdasan para siswa dimana akhirnya siswa yang cerdas mendapatkan berbagai hadiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016