Labuhanbatu Selatan, 8/8 (Antarasumut) - Kerusakan badan jalan yang terjadi di sepanjang Jalinsum Kec. Kotapinang menuju Kec. Sungaikanan, Kab. Labusel, dalam beberapa hari terakhir kondisinya kian parah.
Hingga kini belum ada tanda-tanda ruas jalan nasional itu akan diperbaiki.
Kerusakan jalan mencapai ratusan titik, terlihat mulai dari Desa Hadundung, Kec. Kotapinang hingga perbatasan Kab. Paluta, tepatnya di Kel. Langgapayung, Kec. Sungaikanan. Kerusakan terjadi bervariasi, ada yang aspalnya mengelupas dan sebagian besar berlubang.
Sejumlah titik jalan rusak parah, antara lain di kawasan perkebunan kelapa sawit PT. KMSA di Desa Hadundung hingga sekitar jembatan sungai Mahuam di Desa Mampang, seputaran perkebunan karet PT. PLP di Desa Simatahari hingga simpang Suka Jadi di Desa Sabungan, kawasan Dusun Pardomuan hingga Dusun Parmerahan di Desa Sabungan, seputaran Simandiangin hingga daerah Aek Napanas di Kel. Langgapayung.
Budi Siregar warga Desa Mampng mengatakan, kerusakan terjadi karena badan jalan terlalu kecil, sedangkan kendaraan yang melintas bobot dan tonasenya sebagian sangat berat.
Kondisi itu kata dia, diperparah dengan buruknya saluran air di pinggir jalan. "Sebulan lalu kondisinya tidak separah ini, karena tidak segera ditangani jadinya bertambah rusak," katanya.
Warga Desa Simatahari, Rahmat Aruan, 34 mengatakan, masyarakat sudah sangat resah atas kerusakan jalan yang terjadi.
Menurutnya, jika tidak segera dilakukan perbaikan, warga berencana akan menanam pohon di seluruh badan jalan yang berlubang. "Masyarakat resah, karena kerusakan jalan membuat sepanjang kawasan ini rawan keecelakaan lalu lintas," katanya.
Ditempat berbeda Ketua DPRD, H. Edimin mengaku sudah berkali-kali mengimbau, agar Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Sumut segera melakukan perbaikan.
Jika tidak dibenahi maka kerusakan ruas jalan itu akan semakin bertambah parah. "Jangan sampai ruas jalan itu terputus baru dibenahi, karena di kawasan simpang Sukajadi kondisinya sudah sangat parah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016