Labuhanbatu Selatan, 4/8 (Antarasumut) - Pesatnya pembangunan di Kab. Labusel, ternyata perkampungan Sei Toras di Desa Tanjung Mulia, Kec. Kampungrakyat masih jauh tertinggal. Warga setempat berharap Pemkab memberi perhatian khusus.
Kondisi itu terungkap pada reses Ketua DPRD H Edimin dan Anggota F-Gerindra A Jubir Siregar, Kamis (4/8) sore. Hadir pada kegiatan tersebut. aparat Desa Tanjung Mulia, tokoh masyarakat, perwakilan PMKS dan Kebun PT. Umbul Mas Wissesa, serta seratusan warga setempat.
"Pendidikan di sini sangat terbelakang, banyak warga buta hurup, karena sekolah minim. Akses jalan sangat parah, kalau hujan becek, bahkan banjir dan ketika kemarau jalan penuh abu," kata Tadeus Kaye Belu dan Iyan Damanik yang hadir pada reses itu.
Hendro dan Suprianto warga lainnya menambahkan, kondisi terparah yakni akses jalan menuju lahan perkebunan warga yang 95 persen petani kelapa sawit.
Menurut mereka, setiap kali turun hujan, maka kelapa sawit tidak dapat dipanen, karena akses jalan terputus. "Kami menjadi rugi, karena berton-ton kelapa sawit tidak dapat dipanen selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan saat musim penghujan tiba," kata Hendro.
Menanggapi aspirasi masyarakat itu, Edimin dan A Jubir Siregar mengaku sangat prihatin dan berjanji akan mengupayakan agar permasalahan tersebut segera disahuti Pemkab Labusel.
Menurutnya, pada tahun ini pemerintah memprioritaskan pembangunan untuk Kec. Kampungrakyat, namun karena keterbatasan dana APBD maka pembangunan dilakukan secara bertahap. "Mudah-mudahan pada 2017 nanti akan lebih banyak agenda pembangunan ke desa ini, khususnya perkampungan Sungai Toras," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016