Medan, 30/8 (Antara) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengucurkan dana Rp521 juta untuk membantu perbaikan fasilitas dan sanitasi di sejumlah pasar tradisional di wilayah Sumatera.
"Penyaluran dana CSR itu sejalan dengan komitmen Danamon yang fokus memperhatikan perkembangan dan pembenahan pasar tradisional secara nasional dan sejak lama," ujar Regional Corporate Officer Bank Danamon Wilayah VI Sumatera, Hartono Teguh Wijaya di Medan, Selasa.
Dia mengatakan itu usai menyerahkan bantuan Program Peduli Lingkungan 2016 Danamon di Pasar Tradisional Pusat Pasar Medan.
Di pasar itu, Danamon membantu memperbaiki beberapa fasilitas, pengadaan alat-alat kebersihan dan sanitasi.
"Melalui program itu, Danamon berupaya mengembalikan fungsi pasar tradisional sebagai pasar rakyat yang bersih, hijau dan sehat serta dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah," katanya.
Dengan pasar yang bersih, hijau dan sehat, diharapkan, pasar tradisonal kembali menjadi tujuan masyarakat berbelanja setelah dewasa ini mulai ditinggalkan dan beralih ke pusat perbelanjaan modern atau mal/plaza.
Hartono menegaskan, selain Pusat Pasar, Danamon juga membenahi Pasar Petisah .
"Karena Wilayah VI Sumatera membawahi beberapa provinsi lainnya, maka di luar Sumut, program serupa juga dijalankan di Aceh, Batam, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang hingga Bengkulu," katanya.
Selain memperbaiki fasilitas pasar, Danamon juga membantu pengadaan gerobak tempat berjualan dengan harapan meningkatkan derajat pedagang dan kerapian/kebersihan pasar tradisional.
"Perputaran uang di pasar tradisional cukup besar sehingga memang perlu mendapat dukungan untuk ditingkatkan guna mendorong perekonomian daerah," katanya.
Kepala Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan, Benny Sihotang, mengaku mengapresiasi bantuan Danamon itu karrna memang sangat diharapkan mengingat keterbatasan anggran pemerintah untuk memperbaiki pasar tradisional.
"Kalau lokasi nyaman, maka dipastikan memang bisa menarik pengunjung untuk berbelanja dan otomatis mendorong penghasilan pedagang pasar tradisional itu," katanya.
Benny mengaku, dari 52 pasar tradisional yang dikelola, kontribusi Pusat Pasar paling besar atau 60 persen dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di 2015 sebesar Rp400 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Penyaluran dana CSR itu sejalan dengan komitmen Danamon yang fokus memperhatikan perkembangan dan pembenahan pasar tradisional secara nasional dan sejak lama," ujar Regional Corporate Officer Bank Danamon Wilayah VI Sumatera, Hartono Teguh Wijaya di Medan, Selasa.
Dia mengatakan itu usai menyerahkan bantuan Program Peduli Lingkungan 2016 Danamon di Pasar Tradisional Pusat Pasar Medan.
Di pasar itu, Danamon membantu memperbaiki beberapa fasilitas, pengadaan alat-alat kebersihan dan sanitasi.
"Melalui program itu, Danamon berupaya mengembalikan fungsi pasar tradisional sebagai pasar rakyat yang bersih, hijau dan sehat serta dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah," katanya.
Dengan pasar yang bersih, hijau dan sehat, diharapkan, pasar tradisonal kembali menjadi tujuan masyarakat berbelanja setelah dewasa ini mulai ditinggalkan dan beralih ke pusat perbelanjaan modern atau mal/plaza.
Hartono menegaskan, selain Pusat Pasar, Danamon juga membenahi Pasar Petisah .
"Karena Wilayah VI Sumatera membawahi beberapa provinsi lainnya, maka di luar Sumut, program serupa juga dijalankan di Aceh, Batam, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang hingga Bengkulu," katanya.
Selain memperbaiki fasilitas pasar, Danamon juga membantu pengadaan gerobak tempat berjualan dengan harapan meningkatkan derajat pedagang dan kerapian/kebersihan pasar tradisional.
"Perputaran uang di pasar tradisional cukup besar sehingga memang perlu mendapat dukungan untuk ditingkatkan guna mendorong perekonomian daerah," katanya.
Kepala Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan, Benny Sihotang, mengaku mengapresiasi bantuan Danamon itu karrna memang sangat diharapkan mengingat keterbatasan anggran pemerintah untuk memperbaiki pasar tradisional.
"Kalau lokasi nyaman, maka dipastikan memang bisa menarik pengunjung untuk berbelanja dan otomatis mendorong penghasilan pedagang pasar tradisional itu," katanya.
Benny mengaku, dari 52 pasar tradisional yang dikelola, kontribusi Pusat Pasar paling besar atau 60 persen dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di 2015 sebesar Rp400 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016