Padangsidimpuan, 24/8 (Antarasumut)- Keberadaan para seniman dan budayawan daerah di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, cukup memprihatinkan, hal ini disebabkan tidak adanya pelestarian  seni dan kearifan lokal . 

Di antara seni dan kearifan lokal telah banyak yang mulai punah seiring perkembangan zaman, Ujar Seorang Budayawan Tapanuli Bagian Selatan H Chalifa Sutan Tinggi Barani Perkasa Alam (HCSTBPA), Selasa, kepada Wartawan. 

Budaya kita yang mulai hilang itu  ada marhusip, martandang, marbondong, adat budayanya ini sudah hilang karena muda-mudi sekarang tidak ada lagi batas, bahkan berboncengan berdua-duaan di hadapan orang tua, ungkap penulis puluhan judul buku bertema budaya di Sumatera Utara, itu.

Selain budaya, ada juga seni dan alat musik yang perlahan mulai punah dan bahkan tidak pernah lagi dipakai dalam pagelaran maupun pertunjukan adat, Ungkap budayawan yang kerap menjadi narasumber Antropolog dalam maupun luar negeri itu, .

Ada uyup-uyup yang biasa digunakan sebagai sarana memberi pesan, ini pada masa dahulu digunakan muda-muda untuk memberi pesan bagi pemudi sebelum melakukan marhusip, katanya seraya menerangkan markusip sejenis berbisik yang dibatasi bangunan rumah antar pemuda.

Selain uyup-uyup, ada pula nungneng, alat musik nungneng merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang diberi lobang gema dan dalam lubang bambu dipasangi senar ijuk, cara mempergunakan nungneng dengan dipetik dan ujung bambu digendang.

Ada pula genggong, gengong merupakan alat musik yang  ditiup dan mengeluarkan suara yang halus, jadi itu beberapa alat musik yang sudah tidak lagi ada, kemudian masih banyak lagi, ucapnya sambil menyatakan, akan mengungkapkan lebih banyak lagi budaya dan seni yang mulai hilang di lain waktu.

Hal yang sama juga disampaikan Camat Padangsidimpuan Hutaimbaru Sayidiman Pulungan S.Sos , di kecamatan yang dipimpinnya tepatnya di Desa Tinjoman masih terdapat pelaku seni yang mampu memainkan alat musik nungneng yang saat ini mulai hilang, yang menjadi perhatian kita saat ini, adalah bagaimana pelaku seni budaya lokal untuk sejahtera, termasuk nungneng ini agar tidak punah, jelasnya.

Pewarta: Khairul Arif

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016