Jakarta, 28/7 (Antara) - Ignasius Jonan menyerahkan jabatan Menteri Perhubungan kepada Budi Karya Sumadi setelah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam perombakan Kabinet Kerja yang kedua.

Jonan dan Budi yang sama-sama mengenakan kemeja putih di Ruang Mataram, Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis, menandatangani serah terima jabatan diiringi dengan jabat tangan dan peluk erat.

Jonan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pejabat Kemenhub beserta pemangku kepentingan terkait serta Komisi V DPR sebagai mitra kerja yang sudah bekerja sama selama 21 bulan sejak ia dilantik pada 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016.

"Tugas saya sudah berakhir, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada, 'stakeholder', rekan-rekan dan mitra Komisi V, meskipun sering berdebat, tapi hatinya sama," katanya.

Jonan berpesan agar menjaga komitmen bersama karena tanpa hal tersebut Kemenhub tidak akan bisa maju mengikuti perkembangan zaman.

"Tidak ada pemimpin yang sama, semua berbeda, dengan kompetensi dan semangat yang berbeda-beda," katanya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh jajaran Kemenhub untuk tetap mendukung Budi Karya Sumadi sebagai pemimpin baru.

"Saya mohon dengan sangat untuk mendukung pengganti saya demi kemajuan transportasi Indonesia," katanya.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu mengaku sudah kenal dengan Budi Karya selama dua tahun saat ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II.

"Saya sendiri yang wawancara dan sekarang menggantikan saya," katanya.

Jonan yakin Budi bisa belajar dengan cepat terkait empat sektor transportasi berikut pendidikan transportasi serta sumber daya manusia SDM) karena ia juga berkecimpung di dunia penerbangan sebelumnya.

"Saya membuka diri apabila Pak Budi ingin berkonsultasi terkait permasalahan transportasi, seperti saya ketika itu dengan Pak Mangindaan dan Pak Jusman," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Budi mengapresiasi kinerja Jonan selama ini dengan segala perubahan yang dilakukan.

"Pak Jonan ini luar biasa dengan segala kegiatannya, baik di lingkungan internal maupun eksternal di lapangan," katanya.

Ia juga mengaku kagum dengan sosok Jonan yang enerjik yang mampu bekerja ke sejumlah daerah tanpa mengeluh lelah.

"Kadang sulit dipikir dengan akal sehat mengunjungi Nusa Tenggara Timur dab Papua kurang dari dua hari," katanya.

Ia juga menilai Jonan merupakan pribadi yang menarik, yang tegas juga suka membagi cerita lucu.

"Saya pernah ikut beliau, satu kali bisa keras tapi kalau sudah di pesawat suka 'guyon' (bercanda) dan sangat humanis," katanya.

Budi mengatakan meskipun sudah banyak perubahan, ia akan dihadapkan pada tuntutan masyarakat di bidang transportasi yang semakin beragam.

 "Pak Jonan juga berpesan untuk memperbaiki SDM, Insya Allah kita saat ini bekerja dengan hati, memperbaiki diri untuk transportasi yang lebih baik," katanya.

Ia berharap komunikasi masih bisa terjalin dengan baik dengan Jonan sebagai mentor dan contoh yang baik.

"Pak Jonan selalu di hati," katanya.

Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo menghaturkan terima kasih kepada mantan pemimpinnya itu atas segala darma bakti dalam memimpin pelayanan masyarakat serta mengawal aspek keselamatan transportasi.

"Namun, ini masih separuh jalan, selamat datang Pak Budi, saya yakin dengan pengalaman Bapak di bidang transportasi, bisa menyempurnakan apa yang selama ini sudah dilakukan Pak Jonan," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016