Medan, 23/6 (Antara) - Pertamina Marketing Operation Region I melakukan empat langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak menjelang dan pascalebaran di Sumatera Utara.

Usai buka bersama di Terminal BBM di Belawan, Kamis malam, GM Marketing Operation Region I mengatakan, langkah pertama adalah menjaga stok BBM dan elpiji selalu ada di Terminal BBM dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) untuk memenuhi kebutuhan transportasi.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dalam kelancaran distribusi kepada pengelola operasional tanker dan kereta api.

Kemudian, Pertamina harus menjamin infrastruktur yang ada di Teerminal BBM dan DPPU berjalan dengan baik, termasuk alat angkut BBM dan avtur.

"Kalau infrastrukturnya tergangggu, dikhawatirkan pelayanan juga terganggun," katanya.


Langkah ketiga, kata Romulo, Pertamina menyiapkan posko untuk memudahkan personel dalam mengontrol seluruh pelayanan dan distribusi BBM.


Karena tu, Pertamina menambah jam kerja di Terminal BBM, DPPU, dan depot elpiji untuk memastikan distribusi selalu terjaga.


Pertamina juga menginstruksikan penambahan jam kerja untuk beberapa SPBU yang berada di jalur utama dalam arus mudik dan balik dalam Lebaran.


"Ada yang sudah siaga 24 jam. Yang belum (siaga), kita haruskan," katanya.


Sedangkan langkah keempat adalah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pemerintah guna memperlancar distribusi BBM dan elpiji.


Selama ini, biasanya tangki yang membawa BBM sulit melintas di daerah wisata sehingga perlu bantuan dari kepolisian untuk mendukung kelancarannya.


Namun Pertamina juga menyiapkan kantong BBM dengan menyiagakan tangki di beberapa lokasi tertentu yang ramai dikunjungi atau dilintasi kendaraan.


Di kawasan wisata di Berastagi, Kabupaten Karo disiagakan tiga lokasi dan di kawasan Danau Toba Parapat ada dua lokasi.


Demikian juga di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat. "Disana untuk mengantisipasi jalur menuju Aceh," ujar Romulo.  

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016