Simalungun, Sumut, 20/6 (Antara) - Pasangan suami isteri Suwanto (56 tahun) dan Siti Aminah (52 tahun) mampu memberikan pendidikan tinggi kepada tiga anak dari hasil olahan tanaman pangan di sekitar kediamannya.
     Anak tertua, Siti Herayati memperoleh gelar SPdI di Kota Pematangsiantar, anak kedua, Heru Adi Wardoyo kuliah di Kota Medan menunggu wisuda untuk gelar sarjana ekonomi (SE) dan bungsu, Heni Sabrina Oktavia kuliah di Fakultas Ekonomi di Kota Tangerang.
     Warga Huta II Kampung Petani Tengah, Nagori (Desa) Dolok Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun itu memulai usaha Rengginang dari Ubi Kayu atau Singkong pada tahun 1984.
     "Sejak menikah, kami memulai usaha dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan sebagian beli dari tetangga," kata Siti, Senin di kediamannya.
     Meski harus menunggu lama dan berproses panjang, Suwanto dan Siti akhirnya merasakan hasil dari usahanya. Kini mereka tidak lagi keliling memasarkan usaha, agen pengumpul yang mendatangi kediaman suami isteri tersebut.
      Tidak hanya di sekitar Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar, Rengginang tanpa merek itu diminati warga Kota Medan, Kisaran Kabupaten Asahan dan Pekanbaru Riau.
     Mereka kemudian mengembangkan usaha dengan memanfaatkan tanaman pangan lain, seperti jagung dan kedelai dalam bentuk tempe.
     "Kami buat Emping Jagung, Kerupuk Tempe dan Kerupuk Ubi," sebut Siti.
     Suami isteri itu juga mengajak warga sekitar, khususnya kaum ibu dan diajarkan cara dan proses pembuatan Rengginang Ubi dengan membentuk Kelompok Wanita Tani “Srikandi”.
     Berdasarkan pengalaman hidup, Suwanto meyakini warga di kampung bisa menghidupi keluarga memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanami berbagai tanaman pangan yang bisa diolah berbagai makanan.
     "Kami berharap pemerintah dengan menggandeng pihak swasta untuk membentuk gudang penampungan hasil olahan petani dan terbukanya pasar penjualanan,"” kata Suwanto. ***3***

Pewarta: Waristo

Editor : Waristo


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016