Gunungsitoli, 29/4 (Antarasumut)- Dalam menjalankan roda pemerintahan Kota Gunungsitoli kedepan, Wali Kota Gunungsitoli Ir,Lakhomizaro Zebua mengatakan, pemerintahan mereka siap dikoreksi dan dikritik.
Dia berharap, koreksi dan kritik yang disampaikan wartawan melalui media atas kinerja Pemkot Gunungsitoli, tidak ditayangkan sebelum wartawan yang bersangkutan melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Gunungsitoli Ir.Lakhomizaro Zebua pada acara jumpa pers dengan sejumlah wartawan yang dilaksanakan di Aula Samaeri, kantor Wali Kota Gunungsitoli, Jalan Pancasila, Desa Mudik, Kota Gunungsitoli, Jum’at.
“Saya yakin, saat Pilkada, banyak wartawan yang tidak sependapat, dan hanya ada sebagian yang mendukung kami. Kami anggap semua telah berakhir pada 9 Desember yang lalu, dan tanggal 22 April kita kembali satu. Perbedaan sudah kami tinggalkan, tetapi jika masih ada yang menjaga perbedaan, kami anggap itu sebuah dinamika, karena harus ada koreksi di pemerintahan kami, dan kami siap dikoreksi dan dikritik,†ujar Wali Kota Gunungsitoli.
Dia mengajak insan pers atau LSM yang masih berbeda pendapat untuk berhadapan secara langsung, supaya bisa terjalin kembali kebersamaan. Selain itu, mereka juga bisa tahu dengan jelas, apa kesalahan yang telah mereka perbuat.
“Jika sudah saling terbuka, jelas apa yang akan kita lakukan ke depan. Tadi kami sudah mencanangkan program kerja 100 hari. Pencanangan tersebut merupakan awal dari kerja kami, dan kami berharap saudara saudara dapat membantu kami, bagaimana menata Kota Gunungsitoli ke depan,†harap Wali Kota Gunungsitoli.
Pada acara temu pers yang dihadiri Wakil Wali Kota Sowa’a Laoli, SE, M.Si, Sekda Kota Gunungsitoli Drs.Edison Ziliwu, MM, M.Si dan sejumlah kepala SKPD, Wali Kota mengakui jika tanpa wartawan dan tanpa pemberitaan, pemerintah Kota Gunungsitoli tidak bisa berbuat apa apa.
Menurut dia, untuk membangun Kota Gunungsitoli, mereka sangat membutuhkan informasi dari wartawan.
Bahkan dia berharap, kebersamaan antara Pemerintah Kota Gunungsitoli dengan wartawan tetap terjaga, sebab mereka tidak dapat membangun Kota Gunungsitoli menjadi lebih baik tanpa masukan dari wartawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Dia berharap, koreksi dan kritik yang disampaikan wartawan melalui media atas kinerja Pemkot Gunungsitoli, tidak ditayangkan sebelum wartawan yang bersangkutan melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Gunungsitoli Ir.Lakhomizaro Zebua pada acara jumpa pers dengan sejumlah wartawan yang dilaksanakan di Aula Samaeri, kantor Wali Kota Gunungsitoli, Jalan Pancasila, Desa Mudik, Kota Gunungsitoli, Jum’at.
“Saya yakin, saat Pilkada, banyak wartawan yang tidak sependapat, dan hanya ada sebagian yang mendukung kami. Kami anggap semua telah berakhir pada 9 Desember yang lalu, dan tanggal 22 April kita kembali satu. Perbedaan sudah kami tinggalkan, tetapi jika masih ada yang menjaga perbedaan, kami anggap itu sebuah dinamika, karena harus ada koreksi di pemerintahan kami, dan kami siap dikoreksi dan dikritik,†ujar Wali Kota Gunungsitoli.
Dia mengajak insan pers atau LSM yang masih berbeda pendapat untuk berhadapan secara langsung, supaya bisa terjalin kembali kebersamaan. Selain itu, mereka juga bisa tahu dengan jelas, apa kesalahan yang telah mereka perbuat.
“Jika sudah saling terbuka, jelas apa yang akan kita lakukan ke depan. Tadi kami sudah mencanangkan program kerja 100 hari. Pencanangan tersebut merupakan awal dari kerja kami, dan kami berharap saudara saudara dapat membantu kami, bagaimana menata Kota Gunungsitoli ke depan,†harap Wali Kota Gunungsitoli.
Pada acara temu pers yang dihadiri Wakil Wali Kota Sowa’a Laoli, SE, M.Si, Sekda Kota Gunungsitoli Drs.Edison Ziliwu, MM, M.Si dan sejumlah kepala SKPD, Wali Kota mengakui jika tanpa wartawan dan tanpa pemberitaan, pemerintah Kota Gunungsitoli tidak bisa berbuat apa apa.
Menurut dia, untuk membangun Kota Gunungsitoli, mereka sangat membutuhkan informasi dari wartawan.
Bahkan dia berharap, kebersamaan antara Pemerintah Kota Gunungsitoli dengan wartawan tetap terjaga, sebab mereka tidak dapat membangun Kota Gunungsitoli menjadi lebih baik tanpa masukan dari wartawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016