Pandan,26/4 (Antarasumut)- Sekitar 300-an karyawan dan buruh yang bekerja di PT. PAS (Putra Ali Sentosa) Sibolga dan PT. SPA (Samudera Perkasa Abadi) dan UD. Jasa Lautyang bergerak dibidang laut dan penangkapan ikan mengaku sudah 3 bulan tidak digaji.

Para buruh mengaku tidak tahu apa alasan pihak perusahaan tidak menggaji mereka. 

Anehnya, setiap hal itu ditanyakan ke pihak perusahaan tidak ada jawaban kenapa para karyawan tidak digaji PT. PAS.

Parahnya lagi, pemilik ketiga perusahaan itu, Adeli Lis alias Juli yang juga adek Amran Lis tidak pernah bertemu dengan karyawan untuk menjelaskan kenapa mereka tidak digaji.

Karena tidak mendapat penjelasan dan sudah tidak digaji selama 3 bulan, para karyawan melakukan aksi demo yang dibawa oleh DPC SBSI Kabupaten Tapanuli Tengah ke gedung DPRD Tapteng.

Di depan gedung dewan, para buruh dan karyawan melakukan orasi yang meminta agar DPRD Tapteng turun tangan memanggil Juli pemilik perusahaan untuk menanyakan apala alasan tidak menggaji karyawannya.

Setelah berorasi beberapa menit di depan gedung dewan, para wakil rakyat terdiri dari Patricius Rajagukguk, Lasper Nahampun, Jonny Lumbantobing menerima para buruh dan mengadakan dialog bersama.

Sempat terjadi adu mulut antara buruh dan anggota dewan, karena buruh meminta agar pemilik perusahaan segera dipanggil DPRD Tapteng. 

Hanya saja DPRD beralasan, bahwa Ketua DPRD Tapteng sedang di luar kota, dan sebahagian anggota dewan sedang reses. Atas dasar itulah DPRD berjanji akan menindaklanjuti tuntutan buruh Senin depan menunggu Ketua Dewan pulang dari Jakarta.

Selain menunggak gaji karyawan selama 3 bulan, pihak perusahaan juga tidak membayarkan iuran BPJS Ketenagakerjaan lebih kurang 5 bulan. Padahal gaji mereka selalu dipotong setiap bulannya.

“Waktu itu isteri saya pergi berobat ke Rumah Sakit menggunakan BPJS Ketenagakerjaan, namun pihak Rumah Sakit menolak, karena iuran BPJS sudah 5 bulan tidak dibayar. Dari situlah kami tahu bahwa iuran BPJS Ketenagakerjaan kami belum dibayar perusahaan,” sebut Sabar Simatupang perwakilan dari karyawan.

Menanggapi hal itu, Anggota dewan meminta agar karyawan menyiapkan data data lengkap, karena tidak ada alasan perusahaan untuk tidak membayarkan iuran tersebut, apalagi setiap bulannya dipotong gaji karyawan.

Sementara itu pihak perusahaan sulit untuk ditemui. Demikian juga dengan humas PT. PAS tidak bisa ditemui.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016