Samosir, Sumut, 23/4 (Antara) - Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mencatat sedikitnya 168  hektare tanaman padi di sembilan kecamatan mengalami kerusakan atau fuso akibat kekeringan.

Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Walson Sagala, Sabtu, mengatakan, data tersebut diperoleh dari hasil inventarisasi bersama Dinas Pertanian Pemprov Sumatera Utara.

Menurutnya, tanaman padi yang terkena fuso tersebut dengan usia masa tanam kira-kira tiga bulan dan terjadi pada awal Maret 2016.

Antisipasi meluasnya fuso, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan mengimbau petani atau kelompok tani untuk memanfaatkan bantuan pompa air.

Petani yang belum memiliki pompa air, supaya meminjam ke kantor Balai Penyuluhan Ketahanan Pangan kecamatan, tanpa syarat apapun, hanya saja bertanggungjawab untuk biaya operasionalnya.

Dinas Pertanian Pemprov Sumatera Utara juga akan memberikan bantuan benih kepada petani atau kelompok tani untuk musim tanam berikutnya.

"Kalau bantuan materi tidak ada ditampung dalam APBD, hanya benih padi saja saat ini," ujar Walson.

Walson juga mempersilakan petani mengalihkan tanaman dari padi ke cabai pada musim kekeringan ini dengan menggunakan mulsa (penutup tanah), karena kondisi tanah khususnya di persawahan tetap lembab.

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan tetap melakukan koordinasi dengan BMKG untuk mengetahui puncak musim hujan, guna menentukan musim tanam.

Pewarta: Waristo

Editor : Waristo


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016