Medan, 20/4 (Antara) - PT Kereta Api Indonesia memiliki empat program utama dalam pengembangan infrastruktur perkeretaapian di Sumatera Utara untuk mendukung program trans Sumatera yang diusung Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat dengan Komisi D DPRD Sumut di Medan, Rabu, Staf Prasarana Balai Teknik perekeretaapian Sumbagut M Yusuf mengatakan program pertama berupa reaktiviasi jalur Binjai-Besitang dari Kota Binjai hingga Kabupaten Langkat yang berbatasan dengan Provinsi Aceh.
Reaktivasi jalur dengan panjang sekitar 80 km tersebut merupakan salah satu bagian dari program Presiden Jokowi dalam menciptakan jalur dari Aceh hingga Lampung.
Program kedua adalah pembuatan jalur dari Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu menuju Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Program pembangunan jalur tersebut masih dalam proses pembebasan lahan dengan panjang jalur sekitar 80 km sebagai langkah menghubungkan transportasi kereta api ke Provinsi Riau.
Program yang sudah dimulai sejak 2016 itu direncanakan dapat diselesaikan pada 2019. "Kami bertugas menghubungkan Sumut-Aceh dan Sumut-Riau," katanya.
Program selanjutnya berupa pembuatan jalur jalur ganda dari Kota Medan menuju Stasiun Aras Kabu hingga Bandara Kualanamu.
Program yang ditargetkan selesai pada 2017 tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas lintas, mengurangi kemacetan kota, dan mempercepat waktu tempuh.
Disebabkan masih menggunakan jalur tunggal, selama ini perjalanan kereta api dari Kota Medan menuju Bandara Kualanamu sering ditempuh sekitar 30 menit.
Sedangkan perjalanan dari Bandara Kualanamu menuju Kota Medan berkisar 45 menit. "Waktunya sekitar itu karena harus menunggu perlintasan gerbong lain," katanya.
Dengan pembuatan jalur ganda tersebut, waktu tempuh dari Kota Medan menuju Bandara Kualanamu dan sebaliknya yang berkisar 30 km diharapkan bisa lebih dipercepat.
Sedangkan program terakhir berupa pembuatan jalur dari Bandar Tinggi menuju kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan panjang 21,5 km.
Jalur yang direncanakan dapat diselesaikan pada tahun 2017 tersebut dimaksudkan untuk mendukung keberadaan pusat industri KEK Sei Mangke menuju Pelabuhan Kuala Tanjung yang sedang dalam proses pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Dalam rapat dengan Komisi D DPRD Sumut di Medan, Rabu, Staf Prasarana Balai Teknik perekeretaapian Sumbagut M Yusuf mengatakan program pertama berupa reaktiviasi jalur Binjai-Besitang dari Kota Binjai hingga Kabupaten Langkat yang berbatasan dengan Provinsi Aceh.
Reaktivasi jalur dengan panjang sekitar 80 km tersebut merupakan salah satu bagian dari program Presiden Jokowi dalam menciptakan jalur dari Aceh hingga Lampung.
Program kedua adalah pembuatan jalur dari Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu menuju Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Program pembangunan jalur tersebut masih dalam proses pembebasan lahan dengan panjang jalur sekitar 80 km sebagai langkah menghubungkan transportasi kereta api ke Provinsi Riau.
Program yang sudah dimulai sejak 2016 itu direncanakan dapat diselesaikan pada 2019. "Kami bertugas menghubungkan Sumut-Aceh dan Sumut-Riau," katanya.
Program selanjutnya berupa pembuatan jalur jalur ganda dari Kota Medan menuju Stasiun Aras Kabu hingga Bandara Kualanamu.
Program yang ditargetkan selesai pada 2017 tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas lintas, mengurangi kemacetan kota, dan mempercepat waktu tempuh.
Disebabkan masih menggunakan jalur tunggal, selama ini perjalanan kereta api dari Kota Medan menuju Bandara Kualanamu sering ditempuh sekitar 30 menit.
Sedangkan perjalanan dari Bandara Kualanamu menuju Kota Medan berkisar 45 menit. "Waktunya sekitar itu karena harus menunggu perlintasan gerbong lain," katanya.
Dengan pembuatan jalur ganda tersebut, waktu tempuh dari Kota Medan menuju Bandara Kualanamu dan sebaliknya yang berkisar 30 km diharapkan bisa lebih dipercepat.
Sedangkan program terakhir berupa pembuatan jalur dari Bandar Tinggi menuju kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan panjang 21,5 km.
Jalur yang direncanakan dapat diselesaikan pada tahun 2017 tersebut dimaksudkan untuk mendukung keberadaan pusat industri KEK Sei Mangke menuju Pelabuhan Kuala Tanjung yang sedang dalam proses pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016