Medan, 18/4 (Antara) - Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2015 mencapai 5,1 persen dengan indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atas harga konstan 2010.

Ketika menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2015 dalam rapat paripurna DPRD Sumut di Medan, Senin, Plt Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di provinsi itu mampu melampaui rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 4,79 persen.

Pertumbuhan itu didukung oleh peningkatan beberapa lapangan usaha seperti jasa keuangan dan asuransi yang mencapai angka yang cukup tinggi yakni 7,17 persen.

Dengan berbagai potensi yang ada di Sumut, diharapkan ke depannya pencapaian tersebut dapat ditingkatkan dan dimaksimalkan karena pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah yang diberikan masing-masing produk.

Struktur PDRB Sumut pada 2015 terdiri dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,01 persen, industri pengolahan 20,21 persen, perdagangan besar dan eceran 17,43 persen, serta transportasi dan pergudangan 4,99 persen.

Kemudian, real estate 4,5 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial 3,71 persen, penyediaan akomodasi, makan, dan minum 2,41 persen, informasi dan komunikasi 1,95 persen, jasa pendidikan 1,87 persen, serta pertambangan dan galian 1,35 persen.

Pendapatan per kapita di Sumut atas dasar harga berlaku dari tahun 2010 hingga 2014 juga menunjukkan tren peningkatan dari Rp25,412 juta menjadi Rp37,913 juta.

Meski peningkatan tersebut perlu dicermati lagi dari aspek distribusi pendapatan, tetapi pihaknya bersukur karena peningkatan cukup signifikan dalam mendorong perekonomian masyarakat.

Selain itu, indikasi pertumbuhan ekonomi di Sumut pada 2015 juga terlihat dari inflasi pada 2015 yang relatif rendah dan masih berada dibawah rata-rata nasional.

Dari pengamatan di empat kota di Sumut, yakni Medan 3,32 persen, Pematangsiantar 3,36 persen, Sibolga 3,34 persen, dan Padangsidempuan 1,66 persen, maka rata-rata inflasi di provinsi itu pada 2015 hanya 3,24 persen.

Kondisi itu dinilai cukup membahagiakan karena rata-rata inflasi nasional adalah 3,35 persen..

Meski dampak krisis ekonomi global sedang melanda, namun neraca perdagangan luar negeri di Sumut hingga Desember 2015 mencatat surplus sebesar 3,76 miliar dolar AS dengan perbandingan nilai ekspor 7,75 dolar AS dan impor 3,99 miliar dolar AS.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016