Jakarta, 7/4 (Antara) - Kementerian Koperasi dan UKM meyakini Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) akan menjadi solusi pembiayaan murah bagi para pelaku koperasi dan UMKM yang berorientasi ekspor.

"Ini potensi yg akan di garap oleh Lembaga pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sehingga nanti tidak ada kata sulit utk mendapat pembiayaan yang murah dengan bersinergi bersama pelaku usaha di lini mikro," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo di Jakarta, Kamis.

Braman Setyo mengatakan selama ini KUMKM terkendala pembiayaan untuk melakukan ekspor.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu Pemerintah menerbitkan paket kebijakan yang khusus mengatur soal KURBE.

"Fasilitas kredit ini diberikan sebagai stimulus kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing produk ekspor UMKM berbasis kerakyatan," katanya.

Braman menambahkan, melalui fasilitas kredit ini diharapkan kualitas dan nilai tambah produk ekspor UMKM lebih meningkat.

KURBE menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor yang lengkap dan terpadu untuk modal kerja (Kredit Modal Kerja Ekspor/KMKE) dan investasi (Kredit Investasi Ekspor/KIE) bagi UMKM.

Dengan tingkat suku bunga 9 persen tanpa subsidi, penyaluran kredit ini bakal ditangani Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI (Indonesia Exim Bank).

"Kredit ini berjangka paling lama tiga tahun untuk KMKE dan atau 5 tahun untuk KIE, batas maksimal KURBE Mikro adalah sebesar Rp5 miliar," katanya.

Sedangkan KURBE Kecil maksimal kredit yang bisa diberikan sebesar Rp25 miliar (dengan ketentuan maksimal KMKE sebesar Rp15 miliar) dan KURBE Menengah maksimal sebesar Rp50 miliar (dengan ketentuan maksimal KMKE sebesar Rp25 miliar).   

Sasaran utama KURBE adalah supplier/plasma yang menjadi penunjang industri dan industri/usaha yang melibatkan banyak tenaga kerja sesuai skala usahanya.

"KURBE ini berbeda dengan KUR pada umumnya sehingga perlakuannya juga berbeda, sehingga para pelaku UKM yang ingin mendapatkan fasilitas KURBE harus bermitra dengan pelaku usaha yang memiliki jaringan ekspor yang sudah berjalan dan secara kontinyu sudah berlangsung," katanya.

Kemitraan ini, kata dia, yang akan membawa manfaat bagi pelaku UKM dalam tranfer ilmu pengetahuan.

Pada praktiknya KURBE di antaranya telah diluncurkan di Surabaya pada 31 Maret 2016 antara PT Samudra Kencana Mina Sidoarjo Jawa Timur yang bermitra dengan usaha mikro untuk memproduksi "seefood" yang nantinya akan diekspor, dan PT Perwira Multijaya Kencana bermitra dengan usaha mikro memproduksi elektrikal dan mekanikal untuk kebutuhan industri.   

Pewarta: Hanni

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016