Padangsidimpuan 7/4 (Antarasumut)- Jalan masuk dan keluar Terminal Batunadua Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan bagai kubangan kerbau. Kenapa tidak, kondisi badan jalan yang hanya sekitar 300 meter ini sudah lebih banyak lobangnya dari pada yang masih rata.
Padahal, jalan yang di rehab sekitar 3 tahun yang lalu tersebut hanya di lalui mobil penumpang berbadan kecil saja, tapi kodisi badan jalannya bagaikan bekas gilasan mobil tronton atau bertonase berat.
Pantauan wartawan dilokasi, Kamis, kerusakan ruas jalan parah seperti ini telah menyulitkan mobil penumpang yang akan masuk ke kota Padangsidimpuan terutama mobil penumpang (Mopen) angkutan kota line 04 jurusan Batunadua-Kota.
“Tak ada pilihan, setiap hari musti melewati jalan rusak parah ini,†ungkap M. Siregar salah seorang pengemudi Mopen O4 kepada wartawan dengan kesal. Dengan logat Batak ia berkata kepada wartawan. “Capek abang memberitakannya, tak ada perhatian dari pemerintah,†dengan nada pesimis.
Wajar saja kalau abang-abang sopir merasa kecewa atas kondisi jalan tersebut, karena tak jarang terjadi kecelakaan atau kerusakan mobil di sepanjang badan jalan itu.
Seperti di sampaikan agen angkutan L.300 marga Harahap. “Sudah sering terjadi kerusakan di sini, khususnya di sebelah tikungan jalan keluar sana. Beberapa mobil bus Cold Diesel sudah patah as di sana,†kata Harahap.
Pantauan wartawan selanjutnya, Mopen yang melintasi jalan tersebut mesti berjalan lamban dan meliuk liuk untuk menghindari lobang yang menganga di sepanjang badan jalan saat keluar terminal menuju jalan Ujung Gurap.
Hal yang sama juga terdapat pada pintu masuk terminal atau persis di tempat pembayaran retrebusi masuk. Tiga lobang dengan diameter sekitar 1 meter tergenang air. Salah seorang pengemudi mopen mendekati wartawan sembari bergurau mengatakan. "Lobang ini cocok buat pembibitan lele jumbo,"sindirnya sambil senyum.
Kondisi jalan yang buruk ini di perparah lagi dengan pecahnya gorong gorong di sisi kiri gerbang keluar terminal. Begitu juga terdapat pekerjaan yang di anggap kurang tepat, di mana pada mulut salah satu gerbang masuk terminal telah di tanam tiang lampu listrik untuk tempat lampu sorot buat penerangan area terminal.
Kehadiran tiang lampu ini membuat salah satu pintu masuk tidak dapat di lewati Mopen. Dari jenis dan warna tiang lampu penerangan tersebut diduga bahwa itu pekerjaan milik dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padangsidimpuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Padahal, jalan yang di rehab sekitar 3 tahun yang lalu tersebut hanya di lalui mobil penumpang berbadan kecil saja, tapi kodisi badan jalannya bagaikan bekas gilasan mobil tronton atau bertonase berat.
Pantauan wartawan dilokasi, Kamis, kerusakan ruas jalan parah seperti ini telah menyulitkan mobil penumpang yang akan masuk ke kota Padangsidimpuan terutama mobil penumpang (Mopen) angkutan kota line 04 jurusan Batunadua-Kota.
“Tak ada pilihan, setiap hari musti melewati jalan rusak parah ini,†ungkap M. Siregar salah seorang pengemudi Mopen O4 kepada wartawan dengan kesal. Dengan logat Batak ia berkata kepada wartawan. “Capek abang memberitakannya, tak ada perhatian dari pemerintah,†dengan nada pesimis.
Wajar saja kalau abang-abang sopir merasa kecewa atas kondisi jalan tersebut, karena tak jarang terjadi kecelakaan atau kerusakan mobil di sepanjang badan jalan itu.
Seperti di sampaikan agen angkutan L.300 marga Harahap. “Sudah sering terjadi kerusakan di sini, khususnya di sebelah tikungan jalan keluar sana. Beberapa mobil bus Cold Diesel sudah patah as di sana,†kata Harahap.
Pantauan wartawan selanjutnya, Mopen yang melintasi jalan tersebut mesti berjalan lamban dan meliuk liuk untuk menghindari lobang yang menganga di sepanjang badan jalan saat keluar terminal menuju jalan Ujung Gurap.
Hal yang sama juga terdapat pada pintu masuk terminal atau persis di tempat pembayaran retrebusi masuk. Tiga lobang dengan diameter sekitar 1 meter tergenang air. Salah seorang pengemudi mopen mendekati wartawan sembari bergurau mengatakan. "Lobang ini cocok buat pembibitan lele jumbo,"sindirnya sambil senyum.
Kondisi jalan yang buruk ini di perparah lagi dengan pecahnya gorong gorong di sisi kiri gerbang keluar terminal. Begitu juga terdapat pekerjaan yang di anggap kurang tepat, di mana pada mulut salah satu gerbang masuk terminal telah di tanam tiang lampu listrik untuk tempat lampu sorot buat penerangan area terminal.
Kehadiran tiang lampu ini membuat salah satu pintu masuk tidak dapat di lewati Mopen. Dari jenis dan warna tiang lampu penerangan tersebut diduga bahwa itu pekerjaan milik dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padangsidimpuan.
Editor : khairularief
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016