Medan, 7/4 (Antara) - Puluhan penggiat dunia maya berikrar untuk mendedikasikan pengetahuannya guna menyampaikan pesan perdamaian melalui internet dalam mengantisipasi konten yang menyebarluaskan isu radikalisme.

Ikrar tersebut disampaikan puluhan penggiat dunia maya dalam penutupan "Pelatihan Duta Damai Dunia Maya" yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Medan, Kamis.

Dalam ikrar tersebut, puluhan penggiat dunia maya menyatakan komitmen untuk setia pada Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan menjaga keutuhan NKRI.

Para penggiat dunia maya tersebut juga berkomitmen untuk bersama-sama mencegah aksi radikalisme dan terorisme guna mewujudkan Indonesia damai.

Sebagai bentuk dukungan atas upaya mengatasi aksi radikalisme, puluhan pengiat dunia maya tersebut membuat lima website yang berisi ajakan untuk mencipatkan perdamaian.

Kelima website itu adalah www.aksi.dutadamai.id, www.kreasi.dutadamai.id, www.generasi.dutadamai.id, www.muda.dutadamai.id, dan www.kita.dutadamai.id

Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir mengungkapkan kebanggaannya atas ikrar dan komitmen penggiat dunia maya tersebut dalam mendukung upaya mengantisipasi konten negatif yang berisi doktrin radikal di dunia maya.

Pihaknya juga bangga karena komitmen tersebut disertai dengan kreativitas dalam menciptakan website yang berisi pesan damai.

"Insya Allah, ke depan dunia maya akan diisi dengan kedamaian," katanya.

Menurut dia, selama ini banyak sekali website yang menyebarkan doktrin radikalisme untuk mempengaruhi masyarakat guna melakukan teror.

Dengan mengatasnamakan agama, website-website tersebut banyak yang menganjurkan aksi kekerasan sebagai bentuk jihad atau pengamalan agama.

"Kalau tidak mampu melawan, kita pasti dilibas sama mereka. Kalau kita kalah dengan konten seperti itu, secara perlahan banyak yang akan terpengaruh karena mereka pintar mengolah kata," katanya.

Meski telah membuat lima website, tetapi penggiat dunia maya tersebut diingatkan untuk mewaspadai kemungkinan disusupi pasukan cyber yang dimiliki kelompok-kelompok radikal tersebut.

Dengan tim IT yang cukup ahli dalam dunia maya, tidak tertutup kemungkinan website yang telah dibuat itu akan disabotase untuk dimasukkan dengan doktrin-doktrin yang berisi ajakan radikalisme.

"Harus selektif karena mereka sangat pandai, mereka juga bermain di dunia maya," katanya sambil menganjurkan penggiat dunia maya itu sering berkoordinasi dengan Pusat Dunia Damai BNPT.

Pihaknya mengajak kalangan penggiat dunia maya untuk tidak pernah merasa lelah berkreasi dalam menyebarkan paham kedamaian kepada masyarakat.

Komitmen untuk terus mencerdaskan masyarakat itu sangat dibutuhkan karena kelompok-kelompok radikal tersebut juga aktif dengan menyebarkan paham radikalisme melalui ratusan website yang telah disiapkan.

"Jangan pernah lelah, Apa kita mau setiap hari ada bom, ancaman bersenjata. Tentu tidak," katanya. 

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016