Medan, 28/3 (Antara) - Parkir liar yang dilakukan sejumlah oknum pemuda tertentu di seputar arena Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan meresahkan bagi pengunjung karena mengutif retribusi parkir di atas kewajaran melanggar peraturan daerah.

Salah seorang pengunjung PRSU, S.Perdana (30), Warga Medan Denai, Senin, mengatakan, dirinya tidak habis pikir mengapa tarif parkir bisa sangat mahal di PRSU yang merupakan arena promosi berbagai produk unggulan bagi kabupaten-kota di Sumatera Utara.

Kondisi itu terjadi pada lokasi parkir liar di tepi Jalan Gatot Subroto atau tepatnya di depan arena PRSU, yang tentunya menjadi keluhan bagi masyarakat.

Untuk mobil, pengunjung dikenakan tarif Rp20 ribu sementara sepeda motor Rp10 ribu dan yang lebih parahnya lagi para pengutif parkir liar tanpa ada karcis sama sekali diberikan kepada pemilik kendaraan.

"Ini kan praktik liar, seharusnya pengelola PRSU dan Dinas Perhubungan dapat menertibkan parkir liar tersebut, karena tarif yang dikenakan tidak sesuai Perda. Kalau ini dibiarkan terus tentunya akan membuat masyarakat enggan untuk datang ke PRSU," katanya.

Anggota DPRD Kota Medan, Salman Alfarisi mengatakan, semua tindakan ataupun retribusi yang dilakukan oleh siapapun yang tidak sesuai Perda adalah "pungli" (pungutan liar), yang tentunya sudah masuk kedalam ranah hukum.

Untuk itu seharusnya pihak kepolisian dapat turun tangan melakukan penindakan, demikian juga dengan dinas perhubungan yang diminta untuk "tidak tutup mata" dengan adanya pungli tersebut dan harus mengambil alih perparkiran di arena PRSU.

Karena, lanjut dia, jika pungli tersebut dibiarkan berlanjut tentunya akan merusak citra aparat, demikian juga dengan pengelola PRSU yang dinilai tidak tanggap dengan keluhan masyarakat.

"Jangan sampai masyarakat apatis dengan aparat, karena saya yakin di lokasi pasti banyak petugas yang sedang berjaga. Mereka jangan tutup mata karena pada akhirnya masyarakat akan enggan untuk datang ke PRSU," kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Pewarta: Juraidi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016